Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2021, 14:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber CNET

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan, atau yang oleh awam disebut diet, menjadi salah satu resolusi paling umum di setiap awal tahun.

Namun, baru satu bulan sejak pergantian tahun, sudah banyak orang yang gagal menjalankan resolusinya.

Mengapa resolusi diet kerap gagal? Mungkin, salah satu penyebab berikut adalah alasan diet kamu gagal, seperti dilansie CNET:

1. Mengejar hasil instan
Diet adalah sesuatu yang perlu dijalankan dalam jangka panjang.

Jika kamu memilih pendekatan jangka pendek atau mengejar hasil instan, maka tak heran jika yang kamu dapatkan adalah berat badan yo yo.

Maksudnya, ketika kamu menjalani pola diet yang menjanjikan hasil instan, seperti diet keto atau fad, kamu mungkin bisa menurunkan berat badan 5 kg lebih cepat daripada jika menggunakan rencana diet lain.

Misalnya, dua minggu awal kamu berhasil menurunkn banyak berat badan, tapi dua minggu kemudian berat badan lamamu kembali lagi.

Faktanya, bagi kebanyakan orang, pola makan seimbang yang masih melibatkan semua kelompok makanan cenderung paling baik untuk jangka panjang.

Bahkan, kamu juga masih bisa makan camilan favoritmu! Namun, tentunya dalam jumlah yang moderat.

Rekomendasi umumnya, setiap minggu rata-rata berat badan yang bisa kita turunkan adalalh 0,5 kg hingga 1 kg, bergantung pada berat badanmu.

Jika kamu memiliki berat badan berlebih, mungkin di awal diet kamu bisa menurunkan bobot sedikit lebih banyak.

Sejumlah penelitian menemukan, inilah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan tampa kehilangan terlalu banyak air atau jaringan tanpa lemak, dan mencegah berat badan kembali naik.

Baca juga: Mau Coba Diet Keto? Pahami Dulu Pertimbangan Penting Ini

2. Pola pikir "semua atau tidak sama sekali"
Banyak pula orang yang punya pola pikir "all-or-nothing", atau bisa diartikan "semua atau tidak sama sekali".

Misalnya, untuk mengejar target berat badan tertentu kamu tiba-tiba memangkas semua makanan olahan yang diyakini sebagai makanan "jahat" dan mencoba menjalani hari-hari sebagai vegan.

Hal itu mungkin baik pada awalnya, namun bisa sulit dijalankan dalam jangka panjang apalagi jika kamu merasa dibatasi atau tersiksa dengan pola tersebut.

Halaman:
Sumber CNET
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com