Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Padatnya Aktivitas

Kompas.com - 08/02/2021, 14:12 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber LifeHack

KOMPAS.com - Tingkat kesibukan yang tinggi menyebabkan kita kehilangan banyak waktu untuk bersantai.

Entah itu menyelesaikan tumpukan tugas dari kantor, membantu anak belajar, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga rumah, seolah tidak ada kata "istirahat" dalam hidup kita.

Akhirnya, kita pun menjadi sulit menjaga kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental yang baik merupakan kunci untuk kehidupan yang berkualitas.

Kesehatan mental adalah kesejahteraan yang mencakup aspek emosional, psikologis, dan sosial. Hal ini membantu menentukan bagaimana kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan penting.

Umumnya, kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kecenderungan genetik, hingga pengalaman hidup di masa lalu dan riwayat keluarga.

Baca juga: Simak, 5 Aktivitas Fisik Sederhana untuk Kesehatan Mental

Untuk menjaga kesehatan mental, kita bisa menerapkan contoh-contoh berikut:

1. Berbicara dengan orang lain

Kendati terkesan sederhana, tidak semua orang mampu membuka diri mengenai perasaannya kepada orang lain. Faktanya, banyak orang justru lebih memendam perasaan dan disimpan sendiri.

Namun perlu diingat, manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain, membentuk persahabatan, keluarga, dan komunitas yang lebih besar.

Setidaknya, buatlah janji dengan konselor profesional jika kita merasa kesulitan untuk membicarakan dan mengekspresikan perasaan serta emosi kita kepada orang lain.

Terlepas dari kehidupan yang saat ini sudah serba otomatis berkat adanya teknologi, tidak ada yang dapat menggantikan manfaat psikologis dari kontak antara sesama manusia.

Pada satu titik dalam hidup, kita semua akan menyadari bahwa kita membutuhkan orang lain untuk mendengarkan isi hati kita.

Media sosial memang memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman, saudara atau kerabat yang tinggal berjauhan.

Namun, media sosial tidak dapat menggantikan hubungan erat manusia lewat percakapan tatap muka. Yang ada, justru penggunaan media sosial meningkatkan efek kesepian dan depresi pada seseorang.

Konselor profesional atau psikolog bisa membantu kita mengatasi beberapa kendala pribadi dengan memberikan saran dan validasi untuk membantu kita menjaga kesehatan mental.

Kita dapat memanfaatkan sejumlah platform konseling online, sehingga tidak perlu meninggalkan rumah.

Baca juga: Stres Picu Munculnya Penyakit Kronis, Curhat Jadi Solusi

2. Membaca buku

Membaca buku menyita banyak waktu, mungkin demikian anggapan kita. Namun, menurut penelitian, membaca buku dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan secara berlebihan.

Halaman:
Sumber LifeHack
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com