Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusi Berdarah, Apa yang Kurang pada Makanan Kita?

Kompas.com - 08/02/2021, 17:32 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gusi yang berdarah bisa terjadi karena kita menyikat gigi dengan cara yang salah atau terlalu keras. Gusi berdarah biasanya terkait dengan gingivitis.

Gingivitis merupakan tahap awal penyakit periodontal atau infeksi gusi yang ditandai dengan adanya peradangan dan kondisi kebersihan mulut yang buruk.

Namun, studi terbaru yang dimuat ke dalam Nutrition Reviews mengungkap bahwa gusi berdarah tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah cara menyikat dan membersihkan gigi.

Guna mengatasi masalah tersebut, kita dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C.

"Kebersihan mulut itu penting, tetapi dengan gusi yang berdarah, kita menjadi lebih mudah untuk mencari tahu mengapa hal itu bisa terjadi," kata penulis utama studi, Philippe Hujoel, DDS.

Hujoel adalah dokter gigi dan profesor ilmu kesehatan mulut di University of Washington School of Dentistry.

"Karena nutrisi memegang peranan utama untuk kesehatan Anda, dan itu termasuk kesehatan mulut, kami melihat apakah kekurangan vitamin mungkin menjadi faktor gusi berdarah."

Bersama dokter gigi dan dua peneliti lain, Hujoel melakukan meta-analisis uji klinis yang mencakup asam askorbat, atau juga dikenal sebagai vitamin C.

Mereka berfokus melihat bagaimana kadar vitamin C yang rendah pada seseorang dapat memengaruhi pendarahan.

Baca juga: Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Kenali 5 Tandanya

Data diambil dari 15 uji coba yang dilakukan di enam negara, dengan lebih dari 1.000 peserta.

Dari uji coba itu, peneliti menemukan bahwa penambahan vitamin C pada seseorang mengurangi pendarahan gusi dibandingkan orang yang tidak menerima dosis ekstra vitamin C.

Mereka menyimpulkan, kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan kerapuhan mikrovaskular (pembuluh darah kecil) yang berada di gusi.

Akibatnya, pembuluh darah di gusi lebih rentan terhadap pendarahan dari trauma kecil, misalnya saat kita menggosok gigi atau membersihkan gigi dengan benang (flossing).

Pembuluh darah kecil tidak hanya terdapat di gusi, melainkan tersebar di seluruh tubuh kita.

Jika pembuluh darah kecil melemah, maka akan timbul masalah baru pada jantung, otak, dan ginjal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com