Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan, Kenali "Burnout" karena Pekerjaan dan Pencegahannya

Kompas.com - 09/02/2021, 06:38 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Istilah "burnout" belakangan sering kita dengar. Burnout adalah kondisi kelelahan fisik atau emosional yang bisa terjadi di tengah rutinitas kerja dan mengganggu produktivitas seseorang.

Menurut Mayo Clinic, burnout bisa melibatkan perasaan kurang dalam pencapaian dan seseorang yang mengalaminya merasa kehilangan identitas pribadi.

Burnout bukanlah diagnosis medis.

Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi lain seperti depresi menjadi penyebab di balik sindrom burnout.

Beberapa penelitian menemukan, banyak orang yang mengalami gejala burnout tidak percaya bahwa pekerjaan mereka adalah penyebab utamanya.

Lebih dari sekadar kelelahan biasa, burnout bisa membuat seseorang sulit mengatasi stres dan tanggung jawab yang dihadapinya sehari-hari.

Mereka yang mengalami burnout sering kali merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan dan takut bangun dari tempat tidur setiap paginya.

Mereka bahkan mungkin punya pandangan pesimis terhadap kehidupan dan merasa putus asa.

Burnout tidak bisa hilang dengan sendirinya dan, jika tidak ditangani, dapat menyebabkan penyakit fisik dan psikologis yang serius seperti depresi, penyakit jantung, dan diabetes.

Baca juga: 4 Pertanda Kamu Sudah Kelelahan Bekerja

Gejala
Kita mungkin saja sudah mengalami burnout, atau mungkin saja itu bukanlah kondisi yang semengkhawatirkan itu.

Beberapa gejala burnout, seperti dilansir Healthline antara lain:

Seseorang yang mengalami burnout merasakan fisik dan mentalnya seperti terkuras. Beberapa gejala fisik yang mungkin menyertai seperti sakit kepala, sakit perut, napsu makan terganggu, atau perubahan pola tidur.

  • Terisolasi

Orang dengan burnout cenderung merasa terbebani. Akibatnya, dia mungkin berhenti bersosialisasi dan curhat kepada teman, anggota keluarga, dan rekan kerja.

  • Berfantasi untuk kabur

Tidak puas dengan tuntutan pekerjaan yang rasanya tidak pernah berakhir membuat orang yang burnout mungkin berfantasi untuk melarikan diri atau liburan sendiri saja. Dalam kasus ekstrim, dia mungkin beralih ke obat-obatan, alkohol atau makanan sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit emosionalnya.

  • Terganggu

Burnout dapat menyebabkan orang lebih mudah kehilangan ketenangannya dengan teman, rekan kerja, dan anggota keluarga. Mengatasi stres normal seperti mempersiapkan rapat kerja, mengantar anak-anak ke sekolah, dan menangani tugas-tugas rumah tangga juga mungkin mulai terasa lebih sulit, terutama ketika keadaan tidak berjalan sesuai rencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com