KOMPAS.com - Cegukan memang bukan hal yang berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya. Namun ada beberapa orang yang bisa mengalami cegukan relatif lama dan tidak bisa berhenti. Tentu saja cegukan seperti itu bakal mengganggu kita.
Cegukan terjadi ketika ada kontraksi otot diafragma yang berulang dan tidak terkendali.
Hal-hal yang dapat memicu cegukan yang sifatnya sementara yaitu minuman bersoda, makanan pedas, alkohol, merokok, stres, dan sebagainya.
Daniel Allan, MD, dokter pengobatan keluarga di Cleveland Clinic, menjelaskan penyebab cegukan.
Baca juga: Benarkah Cegukan Jadi Gejala Baru Infeksi Covid-19?
Menurutnya, saat diafragma (otot yang terletak di antara paru-paru dan perut) menjadi teriritasi, maka diafragma akan mulai kejang. Kejang ini menyebabkan apa yang dikenal sebagai cegukan.
Cegukan bisa terjadi jika ada gangguan pada jalur saraf yang mengarah dari otak ke diafragma.
Hal itu menjelaskan mengapa kita terkadang mengalami cegukan saat menghadapi situasi emosional atau perubahan suhu.
"Cegukan juga dapat muncul setelah Anda menelan terlalu banyak udara, makan terlalu cepat atau terlalu banyak, atau mengalami kegembiraan atau kecemasan," ujar Allan.
"Di dalam rahim, cegukan mungkin merupakan latihan paru-paru yang diprogram untuk membantu pernapasan janin. Penyebab cegukan lainnya mungkin termasuk refluks asam dan minum softdrink."
Baca juga: Trik Hilangkan Cegukan yang Mengganggu
Jika kita mengalami cegukan dalam waktu beberapa hari atau lebih, segera periksakan diri ke dokter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.