KOMPAS.com - Soni Eranata, atau lebih dikenal Ustadz Maaher At-Thuwailibi, meninggal dunia pada Senin (8/2/2021) di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta. Novel Bamukmin selaku kuasa hukum Maaher menyebut, kliennya menderita radang usus akut sebelum meninggal di rutan.
Novel mengatakan jika Maaher akan dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Cipondoh, Tangerang, Banten.
Sang istri, Iqlima Ayu, juga mengungkap jika suaminya sempat berobat karena infeksi TB usus.
Lalu, apa sebenarnya infeksi TB usus yang diderita mendiang Maaher At-Thuwailibi?
Baca juga: Maaher At-Thuwailibi Meninggal di Rutan, Ini Perjalanan Kasusnya di Polri
Apa itu TB usus?
Menurut Dekan FKUI Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, infeksi TB usus berasal dari tuberkulosis yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
"Awalnya dari paru-paru dulu, dan itu biasa kita bilang TB paru atau mycobacterium tuberkulosis," ujar Ari kepada Kompas.com melalui telepon.
Namun, infeksi dapat menyebar ke organ lain di tubuh kita.
"Jadi prinsipnya itu, terdapat kuman yang menginfeksi paru-paru, nah infeksi itu 20 persen bisa mengenai organ lain," kata dokter spesialis gastroenterologi ini.
Ia menjelaskan, infeksi bisa mengenai ujung rambut sampai kaki. Termasuk mata atau otak yang kita kenal dengan meningitis tuberkulosis, jantung, liver, dan ginjal. Usus pun demikian.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Rentan Terjangkit Tuberkulosis (TBC)
Ari menuturkan, banyak orang yang menderita TBC usus terlambat mengetahui jika mereka memiliki penyakit tersebut.
"Bisa saja di awal seseorang tidak mengetahui bahwa dia mengalami TBC usus. Begitu sadar, kondisinya sudah kronis," katanya.
Gejalanya
Gejala atau tanda utama penderita TBC usus hampir sama dengan penderita TBC lainnya, yakni berat badan menurun, berkeringat di malam hari, sering meriang, nafsu makan menurun, dan demam.
"Pada penderita TBC usus, mereka mengalami diare seperti diare umum, tapi waktunya lebih dari dua minggu dan disertai darah," sambung Ari.
Bisakah TB usus dicegah dan diobati? Ari mengatakan, langkah terpenting adalah melakukan pencegahan.
"Prinsipnya mengatasi TBC aja dulu, Kalau anak kecil, sejak lahir sudah harus mendapat vaksinasi BCG. Kalau pada orang dewasa, sebaiknya kita mencegah kontak dengan orang lain," sebutnya.
Walau demikian, menurutnya tidak mudah mengenali apakah seseorang terinfeksi TB atau tidak.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Vaksin BCG untuk Cegah Serangan Tuberkulosis