Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2021, 16:07 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pashmina kembali menjadi tren hijab di 2021. Terutama pasmina berjenis plisket.

Menurut pemilik Koyu Hijab, Reni Afriyanti, pasmina plisket bisa digunakan untuk sehari-hari atau pun kebutuhan ke kantor. 

“Tapi lebih cocok untuk semi formal dan formal, kaya ke kantor gitu,” ujar Reni dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Begadang Menjahit Hijab, Menjelma Jadi Bisnis Besar Koyu Hijab

Pasmina plisket semacam ini, kata Reni, memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah gampang dibawa ke mana-mana, mudah untuk "mix and match", serta tidak mudah kusut.

"Mau dicuci seberapa sering pun, motifnya tetap seperti itu. Karena dari mesin plisketnya sudah seperti itu." ujar dia.

Biasanya, plisket berwarna polos. Sebab plisket memilik tekstur sehingga kalaupun memiliki corak, tidak akan terlihat.

“Plisket main di garis,” tutur Reni.

Namun, berbeda dengan yang umum beredar, pashmina produksi Koyu Hijab tidak full plisket.

"Jadi menggabungkan plisket dan polosan. Untuk warna, saat ini tersedia 10-20 warna," tutur dia.

Baca juga: Memilih Gaya dan Bahan Hijab untuk Musim Panas

“Warnanya didominasi pastel, dan ada beberapa bold seperti hitam,” ungkap Reni.

Keunggulan lainnya dari pashmina plisket Koyu, menurut Reni adalah dari pemilihan bahannya.

Biasanya, banyak produsen menggunakan bahan ceruti lokal. Namun, Reni menggunakan Ceruti Armani kelas 1 yang diimpor dari China.

"Bahan ini di Indonesia sulit dicari," sebut dia.

"Kelebihan dari bahan ceruti impor ini, lebih berat, tidak gampang kusut, dan serat cerutinya beda," sambung Reni.

“Alhamdulillah kami kemarin beli kain satu kontainer, sehingga bisa menekan harga,” tutup Reni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com