KOMPAS.com - Sakit lutut merupakan kondisi umum yang dialami oleh orang-orang dari segala lapisan usia.
Meski masalah lutut dan persendian merupakan bagian normal dari penuaan, belakangan ini gaya hidup yang tidak sehat membuat orang-orang di usia muda sudah mengeluhkan nyeri persendian.
Nah, ada banyak masalah jangka pendek dan jangka panjang yang menyebabkan nyeri lutut.
Obesitas, jenis kelamin wanita, trauma lutut, penggunaan sendi yang berulang, cedera pada sendi, kelemahan sendi, adalah pemicu masalah lutut.
Lalu ada pula persoalan kepadatan tulang yang rendah, kelemahan otot, dan kerentanan genetik, yang mendatangkan risiko serupa.
Baca juga: Berbahayakah Nyeri Lutut Ketika Bersepeda?
Dr. Deepen Das, seorang Konsultan Bedah Ortopedi dan Penggantian Sendi di Apollo Spectra Delhi, Nehru Enclave, India, memberikan pandangannya tentang hal ini.
Menurut Deepen Das, setidaknya ada sembilan kondisi yang dapat memicu masalah di lutut.
1. Berlutut dan jongkok
Ada penelitian yang menunjukkan, berlutut dan jongkok selama lebih dari dua jam sehari berkaitan dengan peningkatan dua kali lipat risiko gangguan lutut.
2. Obesitas
Pasien dengan sindrom metabolik atau obesitas dapat mengubah metabolisme tulang rawan artikular.
Diperkirakan sekitar 27 persen dari total artroplasti pinggul dan 69 persen operasi penggantian lutut dikaitkan dengan obesitas.
3. Jenis kelamin
Khusus bagi wanita, risiko sakit lutut dan osteoartritis memang lebih besar dibanding pria, sekitar dua kali lipat.
Penelitian berbasis bukti menunjukkan, wanita memiliki tingkat konsentrasi leptin yang lebih tinggi daripada pria.