Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2021, 12:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika menginjak usia 30 tahun, tidak sedikit orang mengkhawatirkan kondisinya yang masih melajang.

Ditambah lagi, rata-rata teman sebaya di masa sekolah menengah atau universitas sudah mengakhiri status lajang, dan beberapa bahkan memiliki buah hati.

Di usia 30 tahun pula, orang mulai sering mendengar pertanyaan "kapan nikah", yang terlontar dari teman, kerabat, bahkan saudara.

Perlu diketahui, kondisi melajang di usia 30 tahun bukan masalah besar. Karena seperti kata pepatah, jodoh tidak ada yang tahu.

Ada yang bertemu jodohnya sejak duduk di bangku kuliah, dan ada pula yang baru menikah di usia 35 tahun.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kehidupan Setelah Menikah

Psikolog Nadya Pramesrani, Psi, mengingatkan orang yang masih melajang di usia 30 tahun untuk tidak khawatir dengan status "lajang" yang dimiliki.

Dia juga berpendapat, pernikahan seharusnya bukanlah sesuatu yang terjadi karena tuntutan dari lingkungan terdekat seperti keluarga.

"Stand up for themselves kepada keluarga atau lingkungan sekitar yang memberikan tuntutan. Menikah seharusnya bukan sebatas waktu atau tuntutan lingkungan," kata Nadya saat dihubungi Kompas.com lewat chat WhatsApp.

Kebanyakan orang di usia 20-an hingga 30-an, lanjut dia, sedang dalam masa-masa menciptakan hubungan romantis yang bermakna.

Karena itu, jika kita belum berniat menikah, maka kita perlu menggali lebih lanjut bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan untuk hubungan yang berarti atau meaningful relationship, menurut Nadya.

"Kan tidak melulu harus dengan menikah ya, tapi memang tidak bisa dimungkiri, dilihat dari faktor budaya dan agama, menikah itu salah satu cara untuk memiliki hubungan bermakna," tuturnya.

"Follow up diri bila memang memiliki trauma atau isu di masa lalu yang membuat kita punya commitment or relationship issue."

"Jodoh kan di tangan Tuhan. Memangnya ada kepastian bahwa jodoh ditemukan sebelum usia 30 tahun?" sambung Nadya.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir Melajang Ketika Menginjak Usia 30 Tahun, Kenapa?

Ia menyarankan kita untuk lebih memerhatikan diri, menjadi pribadi yang menarik dan menambah pergaulan.

"Prepare yourself to be an attractive person. Inside out," ujar dia.

"Libatkan diri dalam kelompok kegiatan yang positif dan menyenangkan. Be sociable."

Di samping pergaulan, sarana seperti media sosial atau aplikasi kencan, kata Nadya, bisa digunakan untuk memudahkan kita bertemu jodoh.

"Bisa saja kita memanfaatkan aplikasi kencan. Tapi pastikan mengecek latar belakangnya."

"Mengingat saat ini banyak yang menggunakan aplikasi seperti ini untuk menjadi predator, jadi kita perlu ekstra hati-hati," sebut Nadya.

Baca juga: Virtual Dating, Solusi Kencan Aman dan Antiribet di Masa Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com