Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahuilah, Pola Makan di Usia Muda Pengaruhi Kesehatan di Hari Tua

Kompas.com - 10/02/2021, 12:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan sejak usia muda untuk mencegah penyakit di hari tua bukan sekadar pepatah lama.

Faktanya, jika kita mengonsumsi lemak dan gula terlalu banyak saat remaja, hal itu akan memengaruhi kondisi kesehatan kita saat dewasa, kendati kita mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat nantinya.

Studi terbaru menunjukkan, pola makan seseorang di masa remaja akan berdampak jangka panjang bagi hidupnya kelak.

Baca juga: Mau Hidup Sehat dan Panjang Umur? Terapkan 5 Pola Makan Ini

Studi yang dilakukan para peneliti di University of California Riverside, Amerika memperlihatkan penurunan signifikan dalam jumlah total dan keragaman bakteri usus pada tikus dewasa.

Tikus dewasa yang digunakan dalam studi tersebut, diberi makanan yang tidak menyehatkan saat berusia muda.

"Kami mempelajari tikus, tetapi efek yang kami amati setara dengan anak-anak yang menjalani diet tinggi lemak dan gula, dan mikrobioma usus mereka masih terpengaruh hingga enam tahun setelah pubertas."

Demikian penjelasan ahli fisiologi evolusioner di University of California Riverside, Theodore Garland. Temuan studi tersebut dimuat ke dalam Journal of Experimental Biology.

Baca juga: Cara Makan Orang-orang yang Panjang Umur agar Tetap Sehat di Hari Tua

Mikrobioma mengacu pada semua bakteri serta jamur, parasit, dan virus yang hidup di dalam tubuh manusia atau hewan.

Sebagian besar mikroorganisme ini ditemukan di usus, dan merupakan bakteri baik yang merangsang sistem kekebalan, memecah makanan, dan membantu mensintesis vitamin kunci.

Di dalam tubuh yang sehat, ada keseimbangan antara patogen dan organisme yang baik atau sifatnya menguntungkan.

Namun, jika keseimbangan keduanya terganggu, entah melalui penggunaan antibiotik, penyakit, atau pola makan yang tidak sehat, tubuh bisa mudah terserang penyakit.

Baca juga: Hobi Makan Sayur Kunci Panjang Umur?

Pada studi ini, tim Garland mencari dampak pada mikrobioma setelah membagi tikus ke dalam empat kelompok.

Kelompok tikus pertama diberi makanan standar yang sehat, kelompok kedua diberi pola makan yang kurang sehat.

Kemudian, kelompok tikus selanjutnya diberi akses untuk berolahraga dengan running wheel, dan kelompok terakhir tidak diberi akses perangkat olahraga tersebut.

Setelah tiga minggu, semua tikus menjalani diet standar dan tidak berolahraga.

Dalam waktu 14 minggu, tim meneliti keanekaragaman dan jumlah bakteri pada tikus.

Peneliti menemukan bahwa jumlah bakteri seperti Muribaculum intestinale berkurang secara signifikan pada kelompok tikus yang menerapkan pola makan tidak sehat.

Jenis bakteri Muribaculum intestinale terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat.

Temuan juga menunjukkan, bakteri usus sensitif terhadap jumlah latihan yang dilakukan tikus.

Bakteri Muribaculum intestinale meningkat pada tikus yang diberi diet standar dan memiliki akses ke running wheel.

Tapi jumlah bakteri tersebut menurun pada tikus yang menjalani diet tinggi lemak, serta tikus yang tidak berolahraga.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Berolahraga demi Panjang Umur?

Para peneliti meyakini, spesies bakteri Muribaculum intestinale dapat memengaruhi jumlah energi yang tersedia untuk inangnya.

Secara keseluruhan, para peneliti di University of New York Riverside menemukan pilihan makanan di tahap awal kehidupan seseorang memiliki efek jangka panjang pada mikrobioma ketimbang berolahraga.

Tim Garland berniat mengulangi eksperimen ini dan mengambil sampel di waktu lain.

Tujuan Garland adalah lebih memahami kapan perubahan mikrobioma tikus pertama kali muncul, dan apakah perubahan tersebut meluas ke fase kehidupan selanjutnya.

Para peneliti mengatakan, seluruh tikus yang diteliti sudah diamati begitu lama setelah pola makan hewan tersebut diubah, kemudian kembali diganti, sehingga temuan studi yang mereka lakukan dinilai signifikan.

"Siapa Anda bukan hanya apa yang Anda makan saat ini, tetapi juga apa yang Anda makan saat anak-anak," kata Garland.

Baca juga: Ingin Panjang Umur? Coba Contek 6 Kebiasaan Sehat ala Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com