KOMPAS.com - Beberapa selebgram yang menikah di usia muda kerap mempromosikan dan meromantisasi kehidupan pernikahan mereka yang tampak menyenangkan di media sosial.
Hal itu bisa membuat banyak remaja tertarik untuk cepat-cepat menikah. Padahal, pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang belum siap fisik dan mental seringkali mendatangkan penderitaan.
Maka dari itu, orangtua perlu memberikan edukasi seputar pernikahan kepada anak-anaknya untuk mencegah pernikahan di usia dini.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina mengatakan, bahwa mencegah pernikahan usia anak-anak bisa dimulai dari pernikahan orangtua yang sehat.
"Ketika orangtua memiliki pernikahan yang sehat, maka mereka cenderung bisa membuat anaknya mempunyai pemahaman yang lebih sehat tentang pernikahan," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Selain Aisha Weddings, Ini 6 Kasus Pernikahan Anak yang Pernah Viral
Dengan itu, orangtua dapat menunjukkan kepada anaknya bahwa pernikahan bukan pelarian. Pernikahan adalah tempat untuk berbagi rasa dengan penuh kebahagiaan.
"Hal tersebut tidak akan bisa dilakukan ketika pernikahan orangtuanya juga tidak sehat," ujarnya.
Di samping itu, Nina menyarankan agar orangtua lebih sering berdiskusi kepada anak-anak tentang pentingnya menikah.
Sebab, pernikahan itu sesuatu yang sakral. Tidak bisa dilihat sekadar hal yang seru, lucu, dan selalu menyenangkan, seperti yang ditunjukkan selebgram atau selebriti di media sosial.
"Dalam pernikahan ada banyak sekali tanggung jawab yang sebenarnya dipikul oleh seseorang. Jadi pernikahan bukan cuma seru-seruan saja," ungkapnya.
Nina juga menambahkan, melalui diskusi yang mendalam antara orangtua dan anak, biasanya akan membuat remaja menyadari bahwa banyak hal yang perlu dipikirkan tentang sebuah pernikahan.
Pola pemikiran seperti inilah yang kemudian membentuk anak-anak untuk cenderung menolak ide pernikahan dini.
Baca juga: Perlu Tahu, 5 Nasihat Pernikahan dari Mereka yang Pernah Bercerai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.