Lahan yang luasnya dua kali luas daratan Indiana itu diperlukan untuk menyerap karbon yang dipancarkan dari penggunaan internet.
Belum lagi pemrosesan dan transmisi data membutuhkan air dalam jumlah banyak. Volumenya diperkirakan bisa untuk mengisi lebih dari 300.000 kolam renang standar olimpiade.
Jumlah jejak tanah yang diperlukan juga tak kalah banyak. Kira-kira jumlahnya sama dengan ukuran luas wilayah Los Angeles.
Baca juga: Cara Mudah Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Tahun 2021
Tim peneliti memperkirakan jejak karbon, air, dan tanah terkait dengan setiap gigabyte data yang digunakan untuk YouTube, Zoom, Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta 12 platform lainnya.
Penggunaan data juga cukup besar pada aplikasi game online dan penjelajahan web lainnya. Semakin besar data yang digunakan dalam suatu aplikasi, semakin besar jejak yang dikeluarkan.
Hal ini dikarenakan pemrosesan data menggunakan banyak listrik. Produksi listrik apa pun memiliki jejak karbon, air, dan tanah.
Oleh karenanya, peneliti menarik kesimpulan, mengurangi pengunduhan data akan mengurangi kerusakan lingkungan.
"Mematikan kamera saat konferensi video atau mengurangi kualitas streaming dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan," kata pemimpin penelitian Kaveh Madani.
Sayangnya penelitian ini belum membandingkan dengan dampak lingkungan yang terjadi jika orang bepergian ke kantor untuk meeting daripada menggunakan internet.
Baca juga: 7 Langkah Membuat Kebun di Rumah Lebih Ramah Lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.