Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Streaming Film dan Meeting Online Picu Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Kompas.com - 10/02/2021, 18:02 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan internet di tengah pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal ini tidak mengherankan mengingat banyak pertemuan yang dilakukan secara virtual.

Selain itu, banyaknya waktu di rumah juga digunakan untuk bermain media sosial, browsing, streaming film, dan lain sebagainya.

Tapi siapa sangka, ternyata penggunaan internet berdampak pada kondisi lingkungan. Hal ini terkait dengan cara data internet disimpan dan ditransfer ke seluruh dunia.

Penelitian terbaru mengungkapkan, konferensi video atau streaming film selama satu jam dapat mengeluarkan 150-1.000 gram karbon dioksida.

Tak hanya itu, dengan waktu yang sama, sebanyak 2-12 liter air juga dikeluarkan.

Namun, mematikan kamera selama konferensi video dapat mengurangi pengeluaran karbon dioksida dan air hingga 96%.

Sama halnya dengan streaming film. Mengganti kualitas video dari tinggi ke standar dapat menurunkan pengeluaran hingga 86%.

Baca juga: Belum Terlambat Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Purdue University, Yale University, dan Massachusetts Institute of Technology.

Para peneliti menganalisis jejak air dan tanah yang dikeluarkan terkait dengan infrastruktur internet, selain jejak karbon.

Ini adalah penelitian pertama yang melihat kaitan penggunaan internet dengan lingkungan. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Resources, Conservation & Recycling .

"Kita tidak bisa fokus hanya ke satu jenis saja untuk melihat pandangan yang lebih menyeluruh terkait penggunaan internet dan dampaknya ke lingkungan."

Begitu kata profesor teknik industri dari Purdue University, Roshanak Nateghi seperti dikutip Science Daily.

Sementara itu, sejumlah negara telah melaporkan peningkatan lalu lintas internet setidaknya 20%. Peningkatan itu terjadi sejak Maret tahun lalu, ketika pandemi mulai merebak.

Penelitian menemukan, jika tren tersebut terus berlanjut hingga akhir 2021, maka peningkatan penggunaan internet membutuhkan hutan seluas 71.600 mil persegi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com