Hal ini bisa disebabkan oleh makanan yang sulit turun ke saluran pencernaan atau muntah, yang mengakibatkan asupan makanan dan nutrisi berkurang.
6. Terjadi pendarahan
Tumor atau kanker menembus lapisan dalam lambung. Pada pendarahan besar, akan timbul hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia.
Menurut Aru, ada sedikit kemiripan antara ulkus lambung dengan kanker lambung.
Bedanya, ulkus lambung merupakan kondisi di mana lambung merasa sakit di pagi hari, namun akan hilang saat makan, dan berat badan tidak menurun.
Sedangkan bagi penderita kanker lambung, kondisinya akan semakin parah saat makan dan tidak ada batasan waktu. Berat badan juga menurun drastis.
"Jika dirasa terjadi ciri-ciri kanker lambung atau sakit maag berkepanjangan, segera lakukan deteksi dini," jelas Aru.
Baca juga: Panduan Gastroparesis: Cara Menjaga Kesehatan Lambung
Di kesempatan yang sama, dr Ervina Hasti Widyandini, General Manager Taiho Pharma Singapore PTE LTD perwakilan Jakarta juga menyampaikan pendapatnya.
Ervina mengatakan, diagnosis dan terapi pada stadium awal diharapkan mengurangi tingkat keparahan ketimbang kanker lambung yang dideteksi setelah memasuki stadium lanjut.
"Penting sekali bagi kita untuk dapat mengenali gejala gangguan lambung yang harus kita waspadai dan ditindaklanjuti, apakah penyakit lambung biasa atau mengarah ke kanker lambung," tuturnya.
"Kami berharap melalui program edukasi ini, pemahaman akan upaya pencegahan maupun deteksi dini kanker lambung akan meningkat."
"Meski kasus kanker lambung saat ini di Indonesia belum terlalu tinggi, bukan berarti tidak ada sama sekali," sambungnya.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Asam Lambung: Tanpa Obat, Hanya Perlu Niat!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.