Faktanya, sebagian besar infeksi SARS-CoV-2 pada hewan terjadi ketika hewan peliharaan melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidap Covid-19.
Ada sebuah laporan awal tentang virus pada hewan peliharaan yang diterbitkan pada Mei 2020.
Di sana disebutkan, 2:15 anjing yang tinggal di rumah dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 telah dites positif terkena virus tersebut.
Namun, dari jumlah itu tidak ada anjing yang memiliki gejala Covid-19.
Kemudian ada laporan lanjutan yang menyebutkan seekor anjing yang melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan Covid-19 dan tertular virus.
Baca juga: 5 Alasan Penting Tetap Memakai Masker Setelah Divaksin Covid-19
Semua hewan yang tertular hanya mengalami gejala ringan.
Kemudian, sebuah pada tahun 2020 menguji paparan hewan peliharaan terhadap SARS-CoV-2.
Sebanyak 47 hewan dari rumah tangga dengan Covid-19 dikonfirmasi lewat uji antibodi terhadap SARS-CoV-2.
Hasil positif Covid-19 terdeteksi pada 10 hewan (21,3 persen), delapan kucing, dan dua anjing.
Apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan terjangkit Covid-19?
Jika kita merasa hewan peliharaan terinfeksi COvid-19, maka hal pertama yang dilakukan tentu menghubungi dokter hewan.
Namun, -tentu saja, hindari membawa sendiri hewan peliharaan ke dokter hewan, jika saat itu kita pun sedang mengidap Covid-19.
Hewan peliharaan yang terjangkit Covid-19 mungkin akan mengalami gejala ringan, dan dapat dirawat di rumah.
Ada pun langkah yang bisa diambil adalah:
1. Jagalah hewan peliharaan tetap berada di rumah. Hindari membawanya ke tempat umum, seperti taman anjing, penitipan hewan peliharaan, atau pun salon.