Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Anjing Menulari dan Ditulari Covid-19?

Kompas.com - 11/02/2021, 16:37 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Menjaga jarak dan memakai masker sudah menjadi ritual wajib ketika kita bertemu kerabat, teman, atau bahkan saudara, di tengah masa pandemi Covid-19.

Namun bagaimana jika di saat kita bertemu, anjing peliharaan di rumah itu terus mendekati kita untuk menyapa? Perlukan kita untuk tetap menjaga jarak?

Untungnya, sampai dengan saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan dapat berperan dalam menularkan SARS-CoV-2, yang menjadi virus penyebab Covid-19  kepada manusia.

Baca juga: Karena Ingin Liburan, Banyak Orang Bersedia Disuntik Vaksin Covid-19

Jadi, jangan ragu untuk menepuk kepala anjing, jika hewan itu datang menghampiri. 

Kendati demikian, sangat disarankan untuk tetap mencuci tangan setelah melakukan tepukan tersebut.

Nah, berikut ini adalah pembahasan lebih dalam mengenai hewan peliharaan dan Covid-19.

Seperti disebutkan di awal, tak ada bukti yang menunjukkan hewan peliharaan bisa menularkan Covid-19.

Bahkan, sebuah sumber di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, mengatakan, tak ada bukti hewan berperan besar dalam penularan Covid-19 kepada manusia.

Di sisi lain, jika dibandingkan dengan manusia, jumlah hewan peliharaan yang terjangkit SARS-CoV-2 sangat rendah.

American Veterinary Medical Association (AVMA) melaporkan, pada Juni 2020, kurang dari 25 hewan peliharaan dinyatakan positif terkena virus tersebut, di seluruh dunia.

Baca juga: Ketahui Gejala-gejala Covid-19 yang Tidak Biasa

Sejak saat itu, kasus tambahan infeksi SARS-CoV-2 pada hewan telah dilaporkan, tetapi jumlahnya masih saja sangat rendah.

Selanjutnya, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pun melacak infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi pada hewan.

Bagaimana tepatnya virus memengaruhi hewan masih menjadi bidang penelitian yang berkelanjutan.

Mungkinkah manusia tularkan Covid-19 pada hewan?

Jika kemungkinan penularan Covid-19 kepada manusia melalui hewan belum bisa dibuktikan secara ilmiah, bagaimana jika sebaliknya?

Adakah kemungkinan orang dapat menularkan Covid-19 ke hewan peliharaannya?

Faktanya, sebagian besar infeksi SARS-CoV-2 pada hewan terjadi ketika hewan peliharaan melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidap Covid-19.

Ada sebuah laporan awal tentang virus pada hewan peliharaan yang diterbitkan pada Mei 2020.

Di sana disebutkan, 2:15 anjing yang tinggal di rumah dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 telah dites positif terkena virus tersebut.

Namun, dari jumlah itu tidak ada anjing yang memiliki gejala Covid-19.

Kemudian ada laporan lanjutan yang menyebutkan seekor anjing yang melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan Covid-19 dan tertular virus.

Baca juga: 5 Alasan Penting Tetap Memakai Masker Setelah Divaksin Covid-19

Semua hewan yang tertular hanya mengalami gejala ringan.

Kemudian, sebuah pada tahun 2020 menguji paparan hewan peliharaan terhadap SARS-CoV-2.

Sebanyak 47 hewan dari rumah tangga dengan Covid-19 dikonfirmasi lewat uji antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Hasil positif Covid-19 terdeteksi pada 10 hewan (21,3 persen), delapan kucing, dan dua anjing.

Apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan terjangkit Covid-19?

Jika kita merasa hewan peliharaan terinfeksi COvid-19, maka hal pertama yang dilakukan tentu menghubungi dokter hewan.

Namun, -tentu saja, hindari membawa sendiri hewan peliharaan ke dokter hewan, jika saat itu kita pun sedang mengidap Covid-19.

Hewan peliharaan yang terjangkit Covid-19 mungkin akan mengalami gejala ringan, dan dapat dirawat di rumah.

Ada pun langkah yang bisa diambil adalah:

1. Jagalah hewan peliharaan tetap berada di rumah. Hindari membawanya ke tempat umum, seperti taman anjing, penitipan hewan peliharaan, atau pun salon.

Jika kita tidak memiliki halaman belakang pribadi, ajak anjing berjalan-jalan dengan tali dan jauhkan dari orang-orang di sekitarnya. 

2. Pisahkan hewan peliharaan. Jagalah agar hewan peliharaan ini terisolasi di ruangan yang terpisah dari orang dan hewan lain di rumah.

Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19

Cobalah untuk membatasi kontak dengan hewan peliharaan itu saat mereka pulih, dan kenakan masker saat kita merawatnya.

3. Bersihkan dan disinfeksi. Terus bersihkan kotoran hewan secara teratur, gunakan sarung tangan saat melakukannya.

Disinfeksi mangkuk atau mainan apa pun, bersihkan dengan air hangat sesudahnya. Lalu, selalu cuci tangan kita setelah rampung. 

4. Cuci barang-barang. Aman untuk membersihkan tempat tidur hewan peliharaan, atau boneka mainannya.

Kombinasi air hangat dan deterjen cukup untuk membunuh virus.

5. Pantau gejalanya pada hewan peliharaan dengan cermat. Hubungi dokter hewan jika terlihat ada gejala baru atau  gejala menjadi lebih buruk.

Hewan peliharaan bisa saja mengalami kesulitan bernapas, saat mengalami infeksi ini.

Baca juga: Pakai 2 Masker Mungkin Lebih Efektif Cegah Covid-19, Ini Alasannya

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter hewan tentang kapan hewan peliharaan bisa berada di sekitar orang dan hewan lainnya kembali.

Hewan peliharaan yang sudah tidak menunjukkan gejala setidaknya selama 72 jam. Sudah setidaknya 14 hari sejak tes positif terakhir, dan negatif dalam tes lanjutan, maka hewan tersebut sudah bisa mengakhiri isolasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com