Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Produk Wewangian Bisa Bahayakan Anjing dan Kucing Peliharaan

Kompas.com - 13/02/2021, 19:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

KOMPAS.com - Bukan menjadi rahasia lagi jika produk beraroma memiliki banyak manfaat. Mulai dari mengubah suasana hati hingga membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Namun karena kucing dan anjing memiliki hidung yang sensitif, beberapa produk wewangian dapat merusak indra penciumannya.

Meski demikian, penting untuk diingat, bahwa tidak semua barang beraroma menyebabkan masalah.

Seorang dokter hewan di San Francisco, Wailani Sung mengatakan, ada konsentrasi bahan yang dapat membuat hewan peliharaan mengalami iritasi, keracunan, atau efek samping lainnya.

Baca juga: Mungkinkah Anjing Menulari dan Ditulari Covid-19?

Faktanya, sebagian besar wewangian tidak akan meracuni anjing atau kucing dalam waktu singkat, selama produk tersebut dipakai dalam ukuran yang tidak berlebihan.

Tetapi, tentu saja ada jenis hewan peliharaan yang sensitif terhadap bahan kimia dan mungkin bermasalah dengan paparan singkat.

"Jika hewan peliharaan tidak ingin mendekat dengan kita di kamar yang beraroma, itu artinya hewan tersebut sedang mengirimi pesan tentang wewangian pilihan kita."

Begitu dikatakan pendiri Juniper Valley Animal Hospital, Matthew McCarthy.

Wewangian parfum mungkin beracun

Menghirup wewangian seperti parfum, dupa, dan penyegar udara dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, serta meningkatkan masalah pernapasan pada hewan peliharaan.

Baca juga: Anjing Terus Menggonggong, Apa yang Harus Dilakukan?

Demikian penuturan seorang penulis dan penasihat kedokteran hewan untuk catological, Michelle Burch, DVM.

"Jika parfum tertelan, bisa menyebabkan inkoordinasi, tanda-tanda gangguan neurologis, dan penurunan napas karena kandungan alkoholnya," ungkap dia.

Begitu pula dengan dupa yang tertelan dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, dan gangguan neurologis.

Dokter Burch juga mengatakan, bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan gejala keracunan seperti luka bakar di mulut dan sakit perut.

Minyak esensial pun mungkin beracun

Dokter McCarthy mengatakan, banyak komponen minyak esensial yang memiliki tingkat toksisitas atau karsinogenisitas.

Lebih lanjut, dia mencatat kontak langsung dengan kulit hewan peliharaan adalah cara yang paling berbahaya.

Baca juga: Yuk, Mengenal Anjing Cerdas Golden Retriever

Minyak esensial mengandung minyak atsiri pekat. Sehingga, senyawanya dapat menyerap lewat kulit, sistem pencernaan, paru-paru, dan menyebabkan iritasi pada mukosa mulut serta hidung.

Saat diserap, racun dimetabolisme melalui hati, yang dapat menyebabkan cedera pada organ.

Menjaga hewan peliharaan dari produk beraroma

Dokter Burch menyarankan agar pemilik hewan peliharaan menggunakan semua produk beraroma secukupnya dan dengan hati-hati.

Pastikan semua lilin beraroma atau diffuser berada jauh dari jangkauan hewan peliharaan, sehingga hewan kita tidak mencoba menggigitnya.

Jika memiliki kucing atau anjing dengan riwayat penyakit pernapasan atau yang tampaknya sensitif terhadap wewangian, pastikan untuk mengurangi paparan.

Baca juga: Menyikat Gigi Anjing, Bagaimana Caranya?

Selain itu, jika kita memilih untuk menggunakan diffuser di rumah, gunakanlah diffuser pasif yang tidak akan mengeluarkan tetesan minyak dan tempatkan di ruangan yang besar, serta berventilasi baik.

Dia merekomendasikan penggunaan produk yang aman bagi hewan peliharaan untuk membantu menghilangkan bau busuk, mencegah jamur, dan menjaga kelembapan di dalam ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Popsugar
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com