Misalnya, jika kamu menyukai olahraga lari dan pernah menjalani operasi lutut akibat cedera, kita harus beradaptasi lagi dengan olahraga lari dan berusaha agar lutut yang dioperasi tidak kembali mengalami cedera.
Pelatih yang tepat memiliki pengetahuan untuk membantu kita menyeimbangkan latihan dan menangani area di tubuh yang dapat membantu menopang lutut.
Juga, pelatih pribadi dapat memandu kita tentang jenis latihan atau gerakan apa yang mungkin perlu dihindari.
Banyak pelatih yang merupakan spesialis di bidang tertentu, seperti pasca rehabilitasi atau sebelum dan sesudah melahirkan. Kita bisa menyewa pelatih yang sesuai kebutuhan.
Baca juga: Cedera Saat Ikut Kelas Olahraga Virtual, Bagaimana Mengatasinya?
3. Membutuhkan akuntabilitas
Jika kita membutuhkan akuntabilitas atau pertanggungjawaban dalam hal berolahraga, sewalah pelatih pribadi agar kita tetap berpegang pada komitmen kebugaran.
Terkadang ada masa-masa di mana kita merasa malas berolahraga dan berpikir untuk sekadar bersantai di rumah.
Nah, kehadiran pelatih pribadi inilah yang akan "memaksa" kita untuk mematuhi jadwal latihan supaya tujuan kebugaran bisa tercapai.
Personal trainer atau pelatih pribadi bukan hanya melatih kita untuk berolahraga dengan benar, melainkan juga memberi motivasi saat kita sedang kurang percaya diri atau memiliki masalah.
Apabila kita sulit bekerja sama dengan pelatih pribadi, mintalah teman atau anggota keluarga untuk memantau seberapa kuat komitmen kita dalam latihan.
Baca juga: 10 Tips Jitu Jaga Rutinitas Olahraga di Rumah Selama Pandemi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.