Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2021, 17:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernah melihat eceng gondok? Ya, tumbuhan air ini bisa ditemukan ke kolam danau, rawa, ataupun sungai.

Eceng gondok memiliki batang yang tergolong panjang dengan daun berbentuk hati. Bila berbunga, membuat pemandangan lebih indah.

Namun ternyata, eceng gondok bila dibiarkan dapat merusak lingkungan perairan.

Baca juga: Tiga Kapal Aquatic Bersihkan Enceng Gondok di Danau Rawapening

Antara lain, mengurangi jumlah oksigen dalam air, sedimentasi, mengurangi jumlah air, mengganggu lalu lintas di perairan, dan lainnya.

Lantas, apa sebaiknya eceng gondok dimusnahkan?

Menurut Founder Bening Saguling Foundation Indra Darmawan, sebaiknya eceng gondok dimanfaatkan.

Berdasarkan literatur dan pengalaman yang dilakoni Indra selama ini, setidaknya ada empat manfaat eceng gondok.

Yuk kita disimak.

1. Menangkap polutan logam

Meski disebut memiliki banyak dampak negatif, rupanya berdasarkan penelitian, eceng gondok berfungsi menangkap polutan logam berat dalam air.

Untuk itulah, Indra dan timnya tidak mengambil semua eceng gondok yang ada di aliran Sungai Citarum.

Baca juga: Air Sungai Citarum Berubah Jadi Hitam, Penyelidikan Dilakukan

“Saat ini luasan eceng gondok di Sungai Citarum 80 gektar. Kami mencoba memanfaatkannya, namun tidak semua eceng gondok diambil,” tutur Indra kepada Kompas.com belum lama ini.

2. Kerajinan tangan

Eceng gondok, bisa dijadikan bahan kerajinan tangan. Mulai dari tas, sandal, keranjang, atap, bahkan gazebo.

Caranya, eceng gondok dibersihkan, diambil batangnya, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.

Setelah kering, batang eceng gondok dibelah sesuai keinginan. Lalu dianyam. Bentuk lilitan eceng gondok menarik dan natural, mirip dengan rotan.

Baca juga: Kerajinan Rotan Indonesia Diakui IKEA

Ada beberapa jenis bentuk anyaman. Hal itu akan memperlihatkan motif yang berbeda pada kerajinan.

3. Media tanam

Jika batang eceng gondok bisa dijadikan kerajinan, maka akarnya bisa disulap jadi media tanam.

Caranya gampang. Siapkan tanah, campurkan akar eceng gondok, siram dengan air. Media tanam pun digunakan.

“Dari pengalaman saya, media tanam ini menjadikan tanaman subur,” ucap Indra.

4. Briket dan pupuk organik cair

Semua bagian eceng gondok bisa digunakan. Selain batang dan akar, bagian lainnya bisa dimanfaatkan untuk material briket dan pupuk organik cair.

Baca juga: 7 Media Tanam Hidroponik yang Bisa Dicoba di Rumah

Permintaan pupuk organik cair ini cukup tinggi. Indra bisa menjualnya seharga Rp 20.000 per liter.

“Dari kitanya Rp 20.000 per liter. Mereka bisa jual Rp 50.000 untuk ukuran botol kecil. Perbedaan harganya lumayan besar,” sebut Indra.

Indra berharap suatu hari nanti ada pihak yang bisa membantu pemasaran, sehingga bisa menjual produk ini secara langsung ke masyarakat, dengan jangkauan yang lebih luas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com