Jadi butuh waktu lebih lama untuk melihat hasil dari pengobatan topikal dibandingkan pada kulit remaja.
"Selain itu, banyak pria dan wanita dewasa panik dan menggunakan begitu banyak produk berbeda untuk mengeringkan jerawat, yang justru dapat mengiritasi kulit dan memperburuk jerawat," kata dia.
Baca juga: Perawatan Kulit untuk Mencegah Jerawat karena Pakai Masker
Karena kulit lebih kering, sensitif, dan lebih sulit pulih dari peradangan, Dokter Levin memperingatkan agar tidak menggunakan perawatan jerawat yang biasa digunakan selama masa remaja.
Sebagai gantinya, dia merekomendasikan pembersih yang lembut melembapkan, obat topikal aktif, pelembap, dan tabir surya.
5. Mudah teriritasi
Kulit kita juga kekurangan toleran terhadap faktor eksternal seperti cuaca dingin, kering, serta sabun yang kandungannya terlalu keras.
Dengan kata lain, pembersih yang mungkin telah digunakan pada wajah dan tubuh ketika kita masih muda tidak akan efektif mengatasinya.
Pembersih tersebut justru akan dengan cepat menyebabkan iritasi kulit dan membuat wajah kita kering.
Oleh sebab itu, Dr Zeichner merekomendasikan untuk menggunakan pembersih lembut bebas sabun yang mampu melindungi kulit seperti pembersih tradisional dengan pH yang alami.
Baca juga: Tanda Sabun Muka yang Dipakai Tak Cocok untuk Kulit Sensitif
6. Wajah memerah
Rosacea adalah kondisi peradangan kulit kronis yang paling sering muncul di usia 30-an.
Rosacea muncul di wajah, serta bermanifestasi sebagai kemerahan dan benjolan seperti jerawat merah. Hal itu dapat dipicu atau diperburuk oleh sejumlah faktor, termasuk perubahan hormonal, perubahan cuaca, stres, makanan pedas, cokelat, dan kafein.
Orang dengan rosacea disarankan untuk menyederhanakan perawatan kulitnya. Berfokuslah pada perawatan kulit yang lembut dengan pembersih, pelembab, dan tabir surya berbasis mineral.
Pertimbangkan juga untuk menemui dokter kulit untuk resep yang tepat.
7. Munculnya bintik hitam