Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Masalah Kulit di Usia 30-an dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/02/2021, 17:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SELF

KOMPAS.com - Memasuki usia 30 tahun itu rasanya babak baru dalam kehidupan dimulai dan kita sudah memperhatikan beberapa hal yang berubah pada tubuh. Yang paling jelas terlihat adalah perubahan pada kulit.

Setelah usia 30, kita mungkin akan mengalami lebih banyak kekeringan dan iritasi daripada sebelumnya. Apalagi, jika muncul bintik-bintik aneh yang muncul entah dari mana asalnya.

Ketika kulit mulai terasa rusak, kita dapat membuat beberapa penyesuaian sederhana pada perawatan kulit untuk menyinkronkan semuanya.

Nah, berikut ini terdapat masalah dan perubahan kulit yang akan terjadi di saat usia kita 30 tahun dan solusi yang paling cocok untuk merawatnya, seperti yang dilansir laman Self.

Baca juga: Usia 30 Tahun Belum Menikah? Bukan Masalah

1. Kusam

Pergantian sel kulit akan melambat sejak usia 20-an. Pada saat kita mencapai usia kepala tiga, sel-sel baru akan terlihat setiap 28-35 hari, padahal sebelumnya berubah setiap 14 hari atau lebih ketika usia kita lebih muda.

"Ini berarti sel-sel mati mulai menumpuk di permukaan kulit dan mengganggu refleksi cahaya," kata direktur kosmetik dan penelitian klinis di bidang dermatologi di Mount Sinai Medical Center, Joshua Zeichner, M.D.

"Ini sering kali ditandai dengan hilangnya pancaran atau wajah yang mulai terlihat kusam," sambung dia.

Zeichner menyarankan agar kita melakukan eksfoliasi dua kali seminggu. Sebab, sel-sel kulit tidak terlalu sering diperbarui, sehingga kita dapat membersihkan sel-sel kulit mati ini secara manual untuk menampilkan sel kulit yang lebih baru dan lebih cerah.

Baca juga: 6 Tips Perawatan Kulit Anti Kusam ala Kim Soo Hyun

Eksfoliasi (pengelupasan) tidak hanya membuat kulit lebih bercahaya, tetapi juga membantu memastikan skincare terserap lebih dalam.

Kita dapat mengeksfoliasi kulit dengan menggunakan scrub pengelupas yang lembut atau skincare yang mengandung bahan eksfoliasi demi meningkatkan kecerahan kulit. Mulailah seminggu sekali lalu jika tidak ada masalah bisa dipakai dua kali seminggu.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

2. Kulit kering

Efek samping lain dari lambatnya pergantian kulit adalah lapisan luar kulit lebih sulit untuk tetap lembap secara alami.

"Membutuhkan waktu lebih lama untuk lapisan atas kulit mengelupas, memberikan kualitas yang lebih kusam dan kering," kata dokter kulit bersertifikat di NYU Langone dan Mount Sinai, Melissa Kanchanapoomi Levin, M.D.

"Selain itu, produksi faktor hidrasi di kulit seperti asam hialuronat melambat dan meningkat," lanjut dia.

Dokter Levin merekomendasikan untuk memasukkan produk pengelupasan kulit dengan asam alfa hidroksi (glikolat, laktat, sitrat, dan lainnya) ke dalam rutinitas mingguan untuk membantu pergantian sel.

Perlu diperhatikan, jika kita sudah melakukan pengelupasan dengan scrub, tidak perlu lagi menambahkan AHA dan sebaliknya.

Ingatlah, bahwa pengelupasan berlebihan dapat memperburuk kekeringan, jadi pastikan kita memulihkan pelindung kelembapan kulit dengan krim pelembap.

Baca juga: Kenali 6 Penyebab Kulit Kering

3. Perubahan bentuk wajah

Kerutan di dahi, kantung di bawah mata, dan garis tawa yang lebih menonjol, adalah hal-hal baru yang perlu diperhatikan di usia 30-an.

Perubahan hormon juga berkontribusi pada banyak dari perubahan kulit, khususnya hilangnya estrogen yang menyebabkan kita kehilangan volume dan massa tulang di tengkorak, tulang pipi, dan rahang kita.

Dokter Levin menyarankan agar kita mengoleskan pelembap dengan sunscreen setiap hari dan mulailah bereksperimen menggunakan retinol.

Dia menekankan pentingnya perawatan kulit rutin yang lengkap dengan produk pembersih, pelembap, dan yang mengandung retinol.

"Bahan turunan vitamin A ini telah diuji dan terbukti memperbaiki wajah yang keriput, menghilangkan bintik-bintik coklat, dan bahkan menghilangkan perubahan warna pada kulit," ungkapnya.

Pada tingkat sel, retinoid bekerja dengan meningkatkan pembentukan kolagen, mengurangi pemecahan kolagen, dan menormalkan pergantian sel.

Jika kita baru mengenal retinol, sebaiknya pakailah yang konsentrasinya lebih rendah agar tidak membuat kulit kering dan iritasi.

Baca juga: Mengenal Manfaat Kolagen dalam Bikin Kulit Mulus

4. Jerawat kistik

Kita mungkin mengira masuk ke usia 30-an itu berarti berakhir pula perjalanan kita dengan masalah jerawat. Tetapi banyak yang terkejut mengetahui bahwa jerawat hormonal justru meningkat pesat selama masa ini karena perubahan tingkat hormonal.

Sayangnya, kita tidak dapat mengobati jerawat orang dewasa seperti jerawat di masa remaja.

Dokter Levin menjelaskan, kulit orang dewasa kurang kenyal dibandingkan kulit remaja dan lebih jarang membalik.

Jadi butuh waktu lebih lama untuk melihat hasil dari pengobatan topikal dibandingkan pada kulit remaja.

"Selain itu, banyak pria dan wanita dewasa panik dan menggunakan begitu banyak produk berbeda untuk mengeringkan jerawat, yang justru dapat mengiritasi kulit dan memperburuk jerawat," kata dia.

Baca juga: Perawatan Kulit untuk Mencegah Jerawat karena Pakai Masker

Karena kulit lebih kering, sensitif, dan lebih sulit pulih dari peradangan, Dokter Levin memperingatkan agar tidak menggunakan perawatan jerawat yang biasa digunakan selama masa remaja.

Sebagai gantinya, dia merekomendasikan pembersih yang lembut melembapkan, obat topikal aktif, pelembap, dan tabir surya.

5. Mudah teriritasi

Kulit kita juga kekurangan toleran terhadap faktor eksternal seperti cuaca dingin, kering, serta sabun yang kandungannya terlalu keras.

Dengan kata lain, pembersih yang mungkin telah digunakan pada wajah dan tubuh ketika kita masih muda tidak akan efektif mengatasinya.

Pembersih tersebut justru akan dengan cepat menyebabkan iritasi kulit dan membuat wajah kita kering.

Oleh sebab itu, Dr Zeichner merekomendasikan untuk menggunakan pembersih lembut bebas sabun yang mampu melindungi kulit seperti pembersih tradisional dengan pH yang alami.

Baca juga: Tanda Sabun Muka yang Dipakai Tak Cocok untuk Kulit Sensitif

6. Wajah memerah 

Rosacea adalah kondisi peradangan kulit kronis yang paling sering muncul di usia 30-an.

Rosacea muncul di wajah, serta bermanifestasi sebagai kemerahan dan benjolan seperti jerawat merah. Hal itu dapat dipicu atau diperburuk oleh sejumlah faktor, termasuk perubahan hormonal, perubahan cuaca, stres, makanan pedas, cokelat, dan kafein.

Orang dengan rosacea disarankan untuk menyederhanakan perawatan kulitnya. Berfokuslah pada perawatan kulit yang lembut dengan pembersih, pelembab, dan tabir surya berbasis mineral.

Pertimbangkan juga untuk menemui dokter kulit untuk resep yang tepat.

7. Munculnya bintik hitam

Dengan paparan sinar matahari selama puluhan tahun, kita mungkin mulai memperhatikan bintik-bintik hitam bermunculan di wajah.

Bintik-bintik ini disebabkan oleh paparan sinar matahari tingkat rendah selama bertahun-tahun, yang merangsang sel-sel penghasil pigmen untuk bekerja berlebihan.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Ampuh Cegah Flek Hitam

Kita juga akan mulai melihat bekas luka dari hal-hal seperti jerawat memudar dengan kecepatan yang lebih lambat.

Bagi yang memiliki jenis kulit lebih gelap sering melihat perubahan pigmentasi ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Hiperpigmentasi sering kali diperburuk oleh perubahan hormonal, paparan sinar UV, dan obat-obatan tertentu.

Dokter Levin mengungkapkan, bahwa retinoid merupakan kunci dalam hal pengelupasan kulit, pembentukan kembali kolagen, dan perawatan perubahan warna kulit.

Baca juga: Pahamilah, Pentingnya Skin Care untuk Perempuan di Usia 30 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com