Kemudian, batang tersebut dianyam dan dibentuk sesuai keinginan. Untuk pembuatan tas, nantinya akan ditambah kain pelapis di bagian dalam.
“Agar kuat diberi vernis atau dikasih lem kayu atau H2O2, sehingga eceng gondok lebih bersih dan jamur tidak tumbuh. Kekuatannya sekitar tiga tahun,” ungkap Indra.
Cara perawatannya pun mudah. Cukup menghindarkan produk berbahan enceng gondok dari tempat lembap. Bila terkena air, cukup dilap hingga kering.
Meski begitu, produk eceng gondok memiliki kekurangan, yakni tidak bisa dibuat beragam warna. Ini karena zat lilin yang ada dalam eceng gondok.
Namun jangan khawatir, warna alami eceng gondok yang coklat malah terlihat lebih natural dan cantik.
Baca juga: Kreasi Eceng Gondok Menjadi Kerajinan, Jawaban Soal TVRI 15 Mei SMP
Sementara, ukuran dan desain, Indra mengatakan, kreasi yang bisa dibuat amatlah beragam. Mulai dari tas tangan hingga tas belanja. Konsumen juga bisa memesan kreasi custom.
“Harganya beragam. Untuk tas, dimulai dari Rp 25.000. Yang paling mahal harga gazebo Rp 15 juta,” tutur dia.
Indra juga mengatakan, yang tengah hype selama pandemi Covid-19 adalah keranjang. Produk ini laris manis seiring menjamurnya pecinta tanaman hias.
“Jadi, nanti potnya dimasukkan ke dalam keranjang itu,” tutur dia.
Bagi yang tertarik, bisa langsung datang ke Kampung Babakan Cianjur, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.