Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/02/2021, 12:43 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat kapan pertama kali kamu belajar naik sepeda? Mungkin kita harus melawati masa latihan yang tak mudah di masa itu.

Berlatih, terjatuh, terluka, sebelum kemudian menjadi terampil mengendarainya. Setelah berhasil, segalanya menjadi terasa amat mudah. Bukan begitu?

Baca juga: Turun Berat Badan 42 Kg dengan Bersepeda, Mau Tiru?

Namun, pernahkan kita memerhatikan, lebih sulit bahkan nyaris mustahil (dalam kondisi normal) menemukan orang yang sudah bisa bersepeda, lalu lupa cara naik sepeda.

Mengapa bisa demikian ya?

Ternyata, hal itu terjadi karena proses menguasai bersepeda memang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi yang dilakukan secara bersamaan antara organ.

Mulai dari fase rencana yang berproses di motor cortex -bagian dari cerebral cortex di otak yang memicu syaraf hingga aktivitas otot bisa terjadi.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui agar Bersepeda Aman dari Cedera

Lalu, proses di otak kecil yang membantu kita menyeimbangkan laju sepeda, timing kayuhan di pedal, hingga proses di basal ganglia yang menjaga gerakan tetap halus tak menyentak-nyentak. 

Basal ganglia adalah bagian otak yang bertanggungjawab untuk kontrol motorik.

"Beban besar pada koordinasi otak dalam bersepeda inilah yang memastikan keterampilan tersebut akan tetap ada."

Demikian kata Jürgen Konczak, ahli saraf dan biomekanik di Universitas Minnesota, Amerika Serikat.

Dengan beban tersebut, maka sekalipun sudah lama tak bersepeda, maka keterampilan itu seketika akan kembali saat kita sudah duduk di atas sadel.

Baca juga: Bersepeda di Tengah Pandemi dengan Aman

"Semua bagian yang tubuh seperti sudah 'disetel' dan 'diminyaki' untuk bisa langsung bersepeda," kata Konczak.

Jadi, memang tidak pernah ada waktu yang buruk untuk mulai kembali mengayuh sepeda. "Ini benar-benar keterampilan yang bertahan seumur hidup," ujar dia lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber popsci.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke