Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2021, 06:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Makanan hambar dan mudah dicerna lainnya dapat ditambahkan saat gejala diare mulai hilang, termasuk makanan seperti dada ayam panggang tanpa kulit, oatmeal, kentang panggang, hingga sup ayam.

Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan gas, seperti minuman berkarbonasi, kacang-kacangan, mentimun, polong-polongan, dan sayuran silangan.

Jika diare bertahan lebih dari beberapa hari, periksa makanan apa saja yang sudah kamu makan.

Baca juga: Mengapa Kita Dianjurkan Makan Pisang Saat Diare?

3. Konsumsi probiotik
Probiotik adalah bakteri dan jamur hidup yang bermanfaat bagi sistem pencernaan.

Diare bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak bakteri sehat di perut dan usus.

Oleh karena itu, konsumsi probiotik saat diare, baik melalui makanan atau pun suplemen, dapat dengan cepat menggantikan mikroorganisme pelindung ini dan membantu memulihkan fungsi usus menjadi normal kembali.

Hal ini terutama terjadi pada priobiotik S boulardi yang memberikan efek anti-diare begitu kuat.

Meski produk susu harus dihindari selama diare, yogurt atau kefir dengan bakteri probiotik hidup diyakini malah memberi bermanfaat.

Sumber probiotik alami lainnya termasuk makanan fermentasi seperti miso, kombucha, keju lunak tua, keju cottage, zaitun hijau, hingga tempe.

Meskipun kimchi sering disebut sebagai "super-probiotik", namun makanan asal Korea tersebut mengandung rempah-rempah panas yang justru dapat memperburuk kondisi diare.

Baca juga: 8 Makanan Sehat yang Mengandung Probiotik Tinggi

Kapan harus ke dokter?
Banyak orang menyepelekan diare, padahal idealnya kondisi ini tidak diabaikan.

Jika kamu sedang mengalami diare dan sudah mencoba pengobatan rumahan di atas tetapi kondisi tak berubah, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Selain itu, penting untuk segera ke dokter jika kamu atau anakmu mengalami diare parah atau menunjukkan tanda dehidrasi, yang gejalanya sebagai berikut:

Pada dewasa

  • Diare lebih dari tiga hari.
  • Sakit perut parah.
  • Feses berdarah atau hitam.
  • Demam 39 derajat Celcius atau lebih.
  • Sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali.
  • Tubuh terasa sangat lemah.
  • Kulit dan mulut kering.
  • Haus berlebihan.
  • Warna urine gelap.

Pada anak

  • Diare lebih dari 24 jam.
  • Popok tidak basah selama tiga jam atau lebih.
  • Demam 39 derajat Celcius atau lebih.
  • Mulut atau lidah kering.
  • Menangis tanpa air mata.
  • Rasa kantuk yang tidak biasa.
  • Feses berdarah atau hitam.
  • Pipi atau mata cekung.
  • Kulit tidak tertarik ketika dicubit.

Tanpa pengecualian, bayi di bawah tiga bulan yang mengalami diare harus segera dibawa ke dokter atau unit gawat darurat.

Jangan menunggu atau mencoba mengobati kondisi itu sendiri di rumah.

Baca juga: Cara Mencegah Diare Kronis dan Mengenali Gejala Awalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com