Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2021, 13:56 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melahirkan di masa pandemi jauh berbeda kondisinya ketimbang saat dunia berada di masa normal.

Ada kekhawatiran dan stres pada ibu hamil yang akan melahirkan anaknya di tengah pandemi.

"Apakah bayi saya bisa lahir dengan selamat?" atau "amankah saya dan bayi saya dari Covid-19?", mungkin seperti itulah yang dipikirkan oleh beberapa ibu yang sedang dalam kondisi hamil saat ini.

Faktanya, ibu hamil bisa berkonsultasi kepada penyedia layanan kesehatan atau rumah sakit untuk membantu mengurangi kecemasan.

Ibu hamil bisa melahirkan bayi dengan aman selama pandemi, meskipun mungkin proses persalinan akan berbeda daripada saat sebelum pandemi.

"Banyak pertanyaan yang kami dapatkan adalah tentang tindakan pencegahan yang harus diambil akibat pandemi,” kata Dr Megan Miller, spesialis obstetri dan ginekologi di Sanford Medical Center, Bismarck, North Dakota, AS.

"Mereka (ibu hamil) ingin tahu berapa lama mereka harus menjauhkan keluarga setelah membawa pulang bayi. Kami melakukan banyak diskusi tentang pedoman saat ini untuk karantina dan jarak fisik."

Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19

Risiko tinggi pada wanita yang melahirkan saat pandemi

Selama masa kehamilan, ibu hamil dianjurkan mengikuti protokol kesehatan untuk melindungi diri dari paparan Covid-19.

Saat ini CDC mengingatkan, wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19 dan kematian, dibandingkan wanita yang tidak hamil.

CDC juga melaporkan, wanita hamil dengan Covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami hasil buruk seperti kelahiran prematur.

Langkah pertama bagi ibu hamil adalah mengambil tindakan pencegahan, seperti menerapkan social distancing, memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari aktivitas yang menyulitkan tindakan pencegahan tersebut.

Perubahan terbesar yang dialami oleh ibu hamil di masa pandemi adalah, banyak rumah sakit dan klinik yang membatasi jumlah orang yang masuk dan keluar.

Artinya, ibu hamil bisa saja melakukan kunjungan periksa atau mengecek kondisi bayi tanpa ditemani oleh suami atau anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Tips Aman Periksa Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19

Waktu untuk membentuk ikatan dengan sang bayi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com