Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tourbillon, Temuan Ajaib pada Mesin Jam, Bagaimana Kisahnya?

Kompas.com - 18/02/2021, 17:21 WIB
Wisnubrata

Editor

Namun kini banyak orang mengartikan tourbillon sebagai angin puyuh dan menjadi pengertian umum dalam bahasa Prancis, berdasarkan gerakan mesin yang berputar terus menerus.

Karena berhasil memecahkan masalah akurasi pada jam, sistem tourbillon ini terus dikembangkan dan ditiru pembuat jam lain. Breguet sendiri mematenkan penemuan Tourbillon pada tahun 1801.

Namun dari sisi produksi, pembuatan Tourbillon bisa dibilang sangat lambat. Pada 1802, setelah paten diperoleh, pengerjaan enam jam tangan Tourbillon dimulai, dan pembuatannya memakan waktu antara lima hingga sepuluh tahun.

Pada 1809, Breguet mulai mengerjakan produksi 15 Tourbillon baru, setengahnya selesai setelah 1814. Secara keseluruhan, antara tahun 1796 dan 1829 Breguet hanya menghasilkan 40 Tourbillons - ditambah sembilan karya lainnya yang tidak pernah selesai dan dianggap hilang.

Karya-karya itu antara lain dimiliki oleh para raja (George III dan George IV dari Inggris, Ferdinand VII dari Spanyol), bangsawan Rusia (Pangeran Yermoloff, Gagarin, Repnin, Demidoff, dan lainnya).

Ada juga yang dimiliki tokoh-tokoh Eropa terkemuka dari Polandia (Count Potocki), Prusia (Pangeran Hardenberg), Italia (Count d'Archinto, GB de Sommariva), Hongaria (Baron Podmaniczky) dan Portugal (Chevalier de Brito).

Kini Tourbillon yang dibuat Breguet sudah berpindah tangan. Dua belas buah disimpan di museum: tiga milik koleksi Museum Breguet, lima disimpan di British Museum dan museum lain di Inggris, dan masing-masing satu dapat ditemukan di Italia, Yerusalem, dan New York.

Lima belas lainnya berada di tangan kolektor pribadi, dan dalam beberapa tahun terakhir, dua buah dibeli di pelelangan. Secara total, hampir 30 dari 40 karya asli Breguet selamat.

Namun untunglah sepeninggalan Abraham-Louis Breguet, brand tersebut tetap meneruskan pembuatan Tourbillon.

Sampai saat ini, selain Breguet, ada banyak brand jam tangan mewah menggunakan penggerak Tourbillon yang sengaja diperihatkan agar orang bisa menikmati gerakannya.

Tidak seperti temuan-temuan lain yang segera tergantikan oleh barang baru, sistem Tourbillon tetap bertahan walau sudah berusia 220 tahun. Tentu dengan berbagai versi dan pengembangan oleh masing-masing brand.

Mesin ini bukannya tidak tergantikan oleh sistem yang lebih modern, namun Tourbillon terutama disukai karena menunjukkan keahlian pembuat jam dalam menghasilkan penggerak yang akurat, rumit, namun sekaligus indah.

Jam dengan mesin Tourbillon dari BreguetBreguet Jam dengan mesin Tourbillon dari Breguet
Di dunia pembuatan jam tangan, menciptakan sebuah tourbillon dianggap sebagai tingkat tertinggi dari keahlian seorang artisan, sehingga layak dihargai jauh lebih tinggi dibanding mesin lainnya.

Tourbillon pun dianggap lebih dari sekedar karya seni mekanik - ini adalah hasil dari studi fisika yang presisi, sebuah kisah pencarian untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan jam tangan.

Untuk memperingati pencapaian ini, pada 2021, House of Breguet akan menggelar berbagai acara pada 26 Juni.

Ini adalah tanggal saat paten Tourbillon diperoleh pada tahun 1801, yakni pada Messidor ke-7 tahun IX menurut kalender Republik pasca-revolusi Perancis, yang mengacu pada tanggal 26 Juni di kalender modern kita.

Baca juga: Breguet Rilis Ulang Jam Tangan Romantis Milik Ratu Napoli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com