KOMPAS.com -Penyakit gastroesophageal reflux (Gerd) adalah kondisi pencernaan di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, hingga memicu sensasi terbakar di dada.
Kondisi semacam ini paling sering disebabkan oleh sfingter esofagus bagian bawah yang lemah, yang kemudian diperburuk dengan kadar stres si penderita.
Selain itu, jenis makanan tertentu, komposisi, dan juga waktu makan, menjadi beberapa faktor yang mungkin memicu kambuhnya serangan Gerd pada penderitanya.
Baca juga: 4 Cara Pintar Minum Kopi untuk Penderita Gerd, tanpa Takut Mulas
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2005 menyimpulkan, penderita Gerd harus makan secara teratur, sekaligus membatasi waktu makan terakhir di malam hari.
Disebutkan, penderita Gerd harus makan sekurang-kurangnya tiga jam sebelum tidur malam.
Kondisi ini diyakini bakal memungkinkan tubuh untuk memiliki waktu mencerna makanan terakhir secara tuntas.
Selain itu, makan malam yang teratur semacam ini pun mengurangi risiko terjadinya serangan refluks asam di malam hari.
Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Diubah untuk Sembuhkan Gerd
Jadi, -misalnya, jika kamu menderita Gerd dan biasanya tidur sekitar pukul 22.00, sebaiknya selesaikan makan malam pada pukul 19.00.
Aturan umum
Kendati demikian, terlepas dari target kesehatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait waktu makan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.