Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2021, 14:58 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com -Penyakit gastroesophageal reflux (Gerd) adalah kondisi pencernaan di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, hingga memicu sensasi terbakar di dada.

Kondisi semacam ini paling sering disebabkan oleh sfingter esofagus bagian bawah yang lemah, yang kemudian diperburuk dengan kadar stres si penderita.

Selain itu, jenis makanan tertentu, komposisi, dan juga waktu makan, menjadi beberapa faktor yang mungkin memicu kambuhnya serangan Gerd pada penderitanya. 

Baca juga: 4 Cara Pintar Minum Kopi untuk Penderita Gerd, tanpa Takut Mulas

Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2005 menyimpulkan, penderita Gerd harus makan secara teratur, sekaligus membatasi waktu makan terakhir di malam hari.

Disebutkan, penderita Gerd harus makan sekurang-kurangnya tiga jam sebelum tidur malam.

Kondisi ini diyakini bakal memungkinkan tubuh untuk memiliki waktu mencerna makanan terakhir secara tuntas.

Selain itu, makan malam yang teratur semacam ini pun mengurangi risiko terjadinya serangan refluks asam di malam hari.

Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Diubah untuk Sembuhkan Gerd

Jadi, -misalnya, jika kamu menderita Gerd dan biasanya tidur sekitar pukul 22.00, sebaiknya selesaikan makan malam pada pukul 19.00.

Aturan umum

Kendati demikian, terlepas dari target kesehatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait waktu makan.

Pada akhirnya, pengelolaan berat badan bergantung pada jumlah total kalori yang kita konsumsi.

Makan lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan tentu bakal menyebabkan penambahan berat badan.

Baca juga: Bayi Juga Bisa Alami Gerd, Ini 10 Gejalanya

Terlebih lagi, banyak survei dan penelitian yang menunjukkan, makan larut malam kerap dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk memilih makanan yang tidak sehat.

Banyak camilan malam hari yang tak diproses dengan baik dan mengandung banyak gula atau lemak tambahan. Kondisi ini yang membuatnya padat kalori dan miskin nutrisi.

Selain itu, camilan malam hari sering kali dimakan di depan televisi atau layar komputer, yang dapat menyebabkan kita kian makan sembarangan.

Alhasil, momen tersebut menjadi saat di mana kita makan lebih banyak kalori daripada yang sebenarnya kita perlukan.

Ingat, makan makanan yang kurang sehat secara teratur di malam hari dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan juga masalah kesehatan lainnya. 

Baca juga: Ketahui, Bahaya Penyakit Gerd dan Cara Pengobatannya

Sebutlah, masalah gangguan tidur atau gangguan pencernaan, adalah problem umum yang muncul dari kebiasaan makan "jorok" di malam hari. 

Jadi, jika hal ini menjadi perhatian, ada baiknya kita mulai menetapkan waktu makan malam terakhir pada setiap hari, dan memastikan asupan kalori sesuai dengan kebutuhan harian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com