KOMPAS.com - Gerd dalam beberapa waktu terakhir kerap menjadi perbincangan. Banyak orang khawatir dirinya menderita Gerd karena pengaruh pola makan dan gaya hidup.
Gastroesophageal reflux disease atau Gerd adalah kondisi naiknya (refluks) asam lambung dari perut ke kerongkongan secara kronis.
Refluks asam terjadi karena katup di ujung kerongkongan tidak menutup saat makanan sampai di perut, tepatnya di lower esopgageal sphincter (LES) atau sfingter esofagus bagian bawah.
Akibatnya, asam lambung mengalir kembali melalui kerongkongan ke tenggorokan.
Kondisi ini membuat banyak penderita Gerd merasakan sensasi panas di ulu hati atau dada yang disebut heartburn.
Baca juga: Bisakah Gerd Disembuhkan?
Selain jenis makanan, salah satu aspek yang tak kalah pentingnya bagi penderita Gerd adalah porsi dan waktu makan.
Menurut Verywell Health, penderita Gerd lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering, daripada makan dalam porsi besar.
Sebab, porsi makan besar akan memproduksi lebih banyak asam dalam perut, lebih lama dicerna dan memberikan tekanan lebih pada kerongkongan bagian bawah, semuanya dapat memicu heartburn.
"Daripada makan besar tiga kali sehari, penderita Gerd akan merasa lebih nyaman makan lima kali sehari dalam porsi kecil dan membaginya ke dal beberapa waktu makan."
"Jadi, makanan sudah dicerna dengan baik ketika tiba di waktu makan berikutnya," demikian tulis laman tersebut.
Baca juga: Catat, Ini Menu Sarapan yang Harus Dihindari Penderita Gerd
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.