KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mungkin telah membuat sebagian besar brand mengalami kerugian, bahkan kebangkrutan.
Namun hal tersebut tidak terjadi pada rumah mode asal Perancis, Hermès.
Pihak Hermès mengatakan, penjualan tas klasik Birkin dan Kelly mengalami peningkatan 12,3 persen dalam penjualan kuartal keempat, menjadi 2,54 miliar dollar AS atau sekitar Rp 34,4 triliun.
Baca juga: Kylie Jenner Pamer Sandal Birkinstock Custom Hermes, Harga Rp 1 Miliar?
Beberapa analis juga mengungkapkan, tas tangan mewah diuntungkan karena konsumen kaya sekarang memiliki lebih sedikit tempat untuk membelanjakan uang mereka.
Meskipun banyak butik yang ditutup karena virus corona, Hermès yang sudah berusia 184 tahun ini mengaku secara umum penjualan hanya turun sebanyak enam persen.
Sementara, grup mewah Kering yang memiliki merek Gucci mengalami penurunan penjualan hingga 16 persen.
"Gucci mengalami momen fesyen paling luar biasa ketika orang-orang bepergian, ada acara seperti pembukaan sesuatu atau pemutaran perdana," kata pakar kemewahan, Michele Ateyeh.
Baca juga: Mengapa Hermes Himalaya Birkin Jadi Tas Termahal
Label dari Italia yang ikonik itu memang dikenal dengan warna mencolok dan berani.
Tetapi, tas Hermès memiliki model klasik yang tidak terlupakan dan mendapatkan nilai besar di pasar penjualan kembali (resale).
Menurut pemilik Madison Avenue Couture, Judy Taylor, penjualan terbanyak adalah tas dengan warna klasik, termasuk abu-abu, hitam, emas, off-white, dan karamel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.