Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Bercak Putih Pucat pada Celana Dalam, Perlukah Kuatir?

Kompas.com - 22/02/2021, 11:42 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Memiliki vagina dengan kadar asam yang cukup berguna untuk melindunginya terhadap infeksi bakteri dan jamur yang tidak sehat.

Tingkat pH seorang perempuan akan berbeda sepanjang hidupnya, dan biasanya berada pada rentang 3,8-4,5 pH. 

Lalu perubahan bakal terjadi pada masa-masa menstruasi, dan sedikit di atas saat sebelum pubertas, dan setelah menopause.

Baca juga: Simak, Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Sakit Usai Bercinta

"Kondisi ini meningkat selama ovulasi dan kehamilan karena peningkatan lendir serviks," ungkap konsultan ginekolog Dr Alex Eskander kepada Metro.co.uk pada tahun 2019 lalu.

"Saat terkena udara, cairan yang keluar dapat menodai pakaian dalam karena pengaruh oksidasi, warnanya kuning pupus," sebut dia.

Mitos dan salah paham

Mitos, kesalahpahaman, serta kesenjangan pengetahuan semacam ini masih biasa terjadi.

"Di dunia di mana vagina tidak banyak dibicarakan, tidak mengherankan tidak ada yang menyampaikan informasi ini di sekolah atau di rumah."

"Sebab, banyak pendidik, orangtua, dan bahkan profesional perawatan kesehatan juga tidak mengetahui fakta ini," ungkap Zoe Williams dari Vagina Museum mengatakan kepada IFLScience.

"Anatomi ginekologi seolah diabaikan secara teratur, baik dalam penelitian maupun perbincangan di tengah masyarakat."

Baca juga: Perlukah Vagina Dibersihkan Secara Khusus?

"Misalnya, studi anatomi rinci pertama dari klitoris internal - sebuah organ yang panjangnya 10 centimeter - tidak dipublikasikan hingga tahun 1998," kata dia.

"Orang-orang di semua tingkatan tidak berbicara tentang vagina dan vulva, karena budaya malu dan stigma."

"Akibatnya, orang tidak dapat memperoleh pemahaman penuh tentang anatomi mereka sendiri, hingga memungkinkan berkembangnya mitos dan kesalahpahaman," tegas Zoe Williams.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com