Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2021, 13:07 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

2. Pasangan suami istri bisa cocok, maupun tidak
Pada sekitar tahun 1950-1960an, psikolog asal Kanada, Eric Berne mengenalkan model tingkat tiga untuk memahami identitas seseorang.

Menurutnya, setiap orang punya tiga tahap ego yang beroperasi sekaligus, yakni:

  • Orangtua: apa yang telah kita pelajari.
  • Anak-anak: apa yang telah kita rasakan.
  • Dewasa: apa yang telah kita pelajari.

Ketika seseorang berada dalam hubungan, relasi dengan pasangan akan berada pada tingkatan berikut:

  • Orangtua: apakah pasangan memiliki nilai-nilai dan keyakinan yang sama tentang dunia?
  • Anak-anak: apakah pasangan menikmati hidup bersama? Bisakah pasangan bersikap spontan satu sama lain? Apakah kamu berpikir pasanganmu menarik? Apakah kamu senang bepergian bersama pasangan?
  • Dewasa: apakah masing-masing memikirkan pasangannya adalah seseorang yang cemerlang? Apakah kamu bisa menyelesaikan masalah bersama pasangan?

Meskipun bisa memenuhi tiga tingkatan dengan ideal, namun sering kali seseorang dengan pasangannya berjalan saling melengkapi.

Misalnya, salah satunya punya sikap yang lebih mengasuh, sementara pasangannya lebih suka bercanda.

Baca juga: Perhatikan, 6 Langkah Sebelum Bilang Ingin Bercerai kepada Pasangan

3. Pernikahan bisa bahagia karena hubungan pertemanan
Sebuah penelitian tahun 2014 yang dilakukan oleh National Bureau of Economic Research, menemukan bahwa pernikahan memang mengarah pada peningkatann kesejahteraan seseorang.

Manfaat peningkatan kesejahteraan jauh lebih terasa bagi pasangan yang memiliki relasi seperti bersahabat dekat dengan pasangannya.

Baca juga: Pentingnya Saling Ungkap Rasa Sayang pada Pasangan

4. Semakin dekat jarak usia, semakin rendah risiko perceraian
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 3.000 orang Amerika yang pernah menikah, misalnya, menemukan bahwa perbedaan usia berkorelasi dengan gesekan dalam hubungan pernikahan.

Sebuah laporan dari The Atlantic melaporkan, peneltian menemukan bahwa perbedaan usia satu tahun membuat pasangan tiga persen lebih mungkin bercerai daripada pasangan yang seusia.

Sementara perbedaan usia lima tahun akan membuat pernikahan 18 persen lebih berisiko berpisah dan perbedaan usia 10 tahun meningkatkannya menjadi 39 persen.

Baca juga: 8 Tantangan Pernikahan Beda Usia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com