Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Punya Gaji? Pikirkan 4 Hal Penting Ini Sebelum "Belanja-belanja"

Kompas.com - 23/02/2021, 11:24 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Mendapat kesempatan untuk mulai mengelola keuangan sendiri kerap kali menjadi tanda seseorang memulai fase kehidupan dalam "kemerdekaan" dan kedewasaan.

Saat kita pertama kali mendapatkan penghasilan, maka kita memiliki kebebasan penuh untuk memakai dan membelanjakan uang tersebut. 

Namun, di balik masa "kemerdekaan" yang datang, tak boleh dilupakan pula tentang tanggung jawab yang besar yang datang bersamaan dengan itu.

Sebab, ketika pakaian, mobil, atau kafe baru tentu menarik perhatian, tetap akan lebih bijaksana untuk tak berpaling dari upaya mengatur keuangan.

Ya, meski usaha semacam ini kerap membosankan. Tapi percayalah, ini akan sangat berguna.

Baca juga: Ingin Menabung tapi Gaji Kecil? Begini Caranya...

Lagi pula, kita perlu selalu menyadari bahwa uang yang ada dalam rekening bank kita tetap memiliki batasan.

Sehingga, terlalu memanjakan diri dengan memenuhi apa yang kita inginkan dapat membahayakan masa depan kita. 

Lantas, langkah apa yang harus kita lakukan?

Sebelum kita menyelami ke dalamnya, mari kita pahami beberapa istilah yang mungkin dikatakan oleh para penasihat keuangan dalam membangun rencana finansial yang baik.

1. Anggaran

Hal utama dan pertama adalah kita perlu menetapkan anggaran hidup untuk diri sendiri.

Anggaran berarti rencana tabungan dan pengeluaran yang tertata dengan baik.

Baca juga: Tips Cerdas Sisihkan Uang untuk Kebutuhan Darurat

Sebab, kita sudah memiliki kebebasan penuh tentang cara membelanjakan uang, sehingga kita sangat mungkin tergoda untuk mengeluarkan uang terlalu banyak.

Nah, untuk memulai penyusunan anggaran, kita bisa mulai memantau besaran pengeluaran selama sebulan, sehingga muncul gambaran tentang kebiasaan dan kebutuhan hidup kita.

Dalam anggaran tersebut, kita memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan utama, di atas keinginan semata.

Ingat, hiduplah sesuai kemampuan.

Kita juga harus menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung sebelum menghabiskan sisanya.

Hematlah setidaknya 10 persen dari gaji bulanan untuk ditabung, atau lebih jika memungkinkan.

Kita memang tidak harus hidup sengsara, jangan salah paham. Tetapi kita setidaknya harus menabung cukup untuk memiliki dana tabungan darurat.

Besaran dana darurat tersebut idealnya 3-6 kali dari pengeluaran bulanan kita.

Baca juga: Manfaatkan Fasilitas yang Bikin Rekening Tabungan Terus Bertambah

Salah satu cara untuk membantu kita tetap berpegang pada rencana tabungan ini adalah dengan mengotomatiskan tabungan lewat transfer bulanan ke rekening tabungan lain.

Memiliki rekening terpisah untuk belanja dan tabungan membantu kita berpikir dua kali sebelum memanfaatkan tabungan.

Setelah cukup siap untuk menghadapi keadaan darurat, kita dapat memberi hadiah kepada diri Anda sendiri, dan merencanakan tahap kehidupan Anda selanjutnya.

2. Kartu kredit vs kartu debit

Hidup sesuai kemampuan adalah mantra utama dalam perencanaan anggaran. Tetapi penggunaan kartu kredit mungkin menghalangi niat baik ini.

Saat ini, kartu kredit mudah untuk diajukan dan menarik untuk didapatkan. Apalagi dengan iming-iming cashback, dan dapatkan hadiah gratis. Siapa tak tergoda.

Saat kita menggunakan kartu kredit, kita meminjam uang dari bank terlebih dahulu, kemudian membayarnya nanti.

Ini berbeda dengan kartu debit, yang langsung memotong uang dari rekening bank saat kita menggunakannya untuk membayar.

Kartu kredit bisa memberikan banyak keuntungan jika kita mengelola pengeluaran dengan bijak.

Tapi, ingatlah bahwa uang yang kita pinjam bisa cepat membengkak jika tidak melunasi tagihan secara penuh setiap bulan.

Baca juga: Berapa Jumlah Tabungan Minimum yang Harus Anda Miliki?

3. Asuransi jiwa

Pekerja baru yang tidak lagi bersekolah akan menyadari, salah satu kunci pengeluaran bulanan adalah premi asuransi.

Premi asuransi adalah uang yang kita bayarkan untuk polis, atau polis asuransi jiwa yang kita beli.

Umumnya ada dua jenis asuransi jiwa, perlindungan saja, dan perlindungan dengan investasi.

Yang paling terjangkau adalah paket berjangka yang menjamin kita untuk jangka waktu tertentu.

Ada juga rencana perlindungan seumur hidup, dan rencana terkait investasi yang memiliki beberapa bentuk risiko.

Baca juga: Alasan Wanita Perlu Asuransi

Penting untuk menilai kebutuhan asuransi sebelum kita memutuskan polis apa yang akan kita pertimbangkan untuk dibeli.

Kita juga harus membandingkan penawaran dari berbagai perusahaan asuransi dan tidak menyerah pada penjualan "bertekanan tinggi" semata.

Jika ragu, tinggalkan dan berikan diri kita waktu untuk membaca dengan cermat, sebelum membuat keputusan.

4. Berinvestasi

Beberapa dari kita mungkin tertarik berinvestasi sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan pasif.

Buatlah uang kita bekerja untuk kita, bukan?

Namun, sangat penting untuk berhati-hati karena pasar investasi tidak dapat diprediksi.

Baca juga: 9 Barang Koleksi yang Bisa Menjadi Investasi

Kita disarankan untuk berinvestasi pada produk yang kita pahami dengan baik.

Jika ada sesuatu yang tampak mencurigakan tentang kesepakatan atau produk investasi, ajukan pertanyaan sebanyak yang dibutuhkan.

Harapannya dengan demikian kita dapat memahami sepenuhnya tentang produk investasi yang akan kita ambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com