KOMPAS.com - Refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (Gerd) merupakan masalah pencernaan yang umum dialami banyak orang.
Salah satu penyebabnya karena kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak. Selain itu, orang yang obesitas juga lebih mungkin terkena Gerd.
Gerd memicu rasa tidak nyaman pada perut dan sensasi terbakar. Terkadang butuh bantuan dokter untuk mengatasinya. Terlebih tingkat keparahan gejala Gerd pada setiap orang berbeda.
Selain meminta bantuan dokter, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meredakan maupun mencegah gejala Gerd. Berikut ulasannya.
Dalam kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah (katup antara esofagus dan lambung) biasanya akan tertutup rapat.
Fungsinya adaah menjaga makanan dan asam lambung tidak naik ke kerongkongan. Namun kondisinya bisa berbeda pada mereka yang terkena Gerd.
Sfingter esofagus bisa mengendur sehingga makanan dan asam dari lambung dapat kembali ke kerongkongan yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman di dada yang disebut heartburn.
Mengendurnya sfingter esofagus dapat dipicu oleh makanan yang digoreng (berminyak), daging tinggi lemak, mentega, margarin, mayones, dan saus krim.
Selain itu, produk susu, cokelat, permen, minuman berkafein seperti kopi dan teh, minuman berkarbonasi, serta alkohol juga bisa menjadi pemicu.
Oleh karenanya, hindari makanan dan minuman tersebut, termasuk yang bersifat asam untuk mencegah terjadinya heartburn.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.