Demikian pemaparan peneliti utama Behzad Hajizadeh Maleki, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Justus Liebig Giessen, di Hesse, Jerman, dalam sebuah pernyataan.
Ditemukan pula. ada tingkat aktivitas enzimatik ACE2 yang jauh lebih tinggi pada pria dengan Covid-19.
ACE2, atau enzim pengubah angiotensin 2, adalah protein yang menyediakan titik masuk bagi virus corona baru untuk masuk dan menginfeksi berbagai sel manusia.
Namun, tidak mengherankan jika Covid-19 dapat memengaruhi sistem reproduksi pria.
"Karena reseptor ACE2, atau reseptor yang sama yang digunakan virus untuk mendapatkan akses ke jaringan paru-paru, juga ditemukan di testis."
Demikian dikatakan Pacey. yang juga pemimpin redaksi untuk jurnal Human Fertility.
"Sejak pandemi Covid-19 mulai terjadi, ada kekhawatiran yang dapat dimengerti -tetapi teoritis- tentang apakah virus corona ini mungkin berdampak buruk pada kesuburan pria yang terinfeksi," kata Pacey.
Setelah meninjau sekitar 14 penelitian yang diterbitkan tentang topik tersebut, Pacey mengatakan, efek Covid-19 yang dapat diukur pada kesuburan pria mungkin hanya sedikit dan bersifat sementara.
Baca juga: Benarkah Ada Manfaat Menelan Sperma?
Temuan penelitian ini, tambah Pacey, bisa jadi karena faktor lain, seperti penggunaan obat untuk mengobati virus, yang juga diakui penulis dalam penelitian tersebut.
"Oleh karena itu, yang saya lihat dalam kumpulan data ini adalah kemungkinan perbedaan kualitas sperma antara pria yang sakit demam dan mereka yang sehat."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.