Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2021, 18:29 WIB

KOMPAS.com – Sampah plastik telah memicu kegelisahan banyak orang. Kampanye pengurangan sampah plastik pun terus dikampanyekan. Selain meninggalkan kantong plastik, mengganti sedotan plastik sekali pakai juga berdampak besar bagi lingkungan.

Sedotan plastik merupakan jenis sampah yang terlihat kecil, tetapi ternyata jumlahnya cukup besar.

Divers Clean Action (DCA) pernah membuat riset di 10 kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Padang, Balikpapan, Jayapura, Aceh, dan Manado.

Diperkirakan, jumlah sampah sedotan plastik yang dihasilkan warga di 10 kota tadi mencapai 93 juta batang. Jika disambung-sambung, total panjangnya setara jarak Jakarta ke Mexico City.

Dampak sedotan plastik bagi lingkungan pun sama dengan sampah plastik lainnya, yaitu lama terurai dan bisa menjadi mikroplastik. Selain itu, bentuknya yang panjang dan runcing membuat sedotan ini bisa menyakiti hewan laut.

Kesadaran untuk mengganti sedotan plastik dengan sedotan yang bisa dipakai ulang sudah banyak dilakukan masyarakat. Membawa sedotan dari logam atau bambu jika keluar rumah, sudah jadi gaya hidup banyak generasi muda.

Baca juga: Tren Tinggalkan Sedotan Plastik, Seberapa Besar Kontribusinya untuk Lingkungan?

Webinar ?Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN): Frisian Flag Indonesia Hadirkan Kebaikan Sedotan Kertas, Memulai Perubahan Kecil untuk Bumi yang Lebih Baik #JagaGiziJagaBumi?, Jumat (19/2/2021). Dok FFI Webinar ?Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN): Frisian Flag Indonesia Hadirkan Kebaikan Sedotan Kertas, Memulai Perubahan Kecil untuk Bumi yang Lebih Baik #JagaGiziJagaBumi?, Jumat (19/2/2021).

Peran koorporasi

Perang terhadap sampah plastik seharusnya tidak hanya dalam skala individu, korporasi besar dapat berkontribusi meminimalkan sampah plastik melalui inovasi kemasannya.

Inisiatif dari beberapa perusahaan misalnya menggunakan bahan yang mudah didaur ulang atau tidak lagi menggunakan bahan plastik. 

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro, mengatakan seluruh sedotan plastik dalam produk susu rendah lemak siap minum Frisian Flag kini diganti dengan sedotan kertas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com