Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/02/2021, 16:40 WIB
Editor Wisnubrata

Tetapi dalam sebuah catatan pribadi, Munch menolak bahwa bahwa "The Scream" menunjukkan ketidakstabilan mental.

Menurutnya menggambarkan penyakit, kematian, dan kecemasan dalam seni bukanlah tanda penyakit, tetapi justru menunjukkan bahwa dia tidak gila, namun melihat bagian dunia yang tidak bisa dilihat orang lain - sebuah konsep populer di seni akhir abad ke-19.

Selain itu, seseorang yang ingin mengkritik lukisan itu sepertinya tidak akan menulis dengan huruf yang kecil dan hampir tak terlihat. Sedangkan Munch sendiri tidak pernah berusaha menutupi atau mengecat tulisan itu semasa dia hidup.

Adapun tulisan itu menjadi misteri karena sejauh ini tidak ada yang pernah bertanya langsung kepada Munch apakah tulisan itu miliknya - selain dia mungkin juga tidak ingat pernah menulisnya.

The Scream atau Skrik dalam bahasa Norwegia, sebenarnya terdiri dari empat buah versi, dua di antaranya menggunakan pastel, satu versi litograf, dan satu lagi yang paling terkenal menggunakan cat minyak yang kini disimpan di Musem Nasional di Oslo.

Lukisan ekspresionis ini dianggap oleh banyak orang sebagai karya Munch yang paling penting dan menjadi inspirasi para pelukis lain dalam aliran ekspresionisme.

Adapun The Scream menggambarkan seseorang yang tercekam atau mengalami kecemasan, dengan latar belakang cakrawala yang berupa senja berwarna merah. Uniknya, beberapa peneliti meyakini senja merah itu terlihat setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Dalam sebuah catatan dalam buku hariannya, Munch mengaku mendapat inspirasi lukisan ini saat berjalan-jalan.

"Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman – matahari sedang tenggelam – mendadak langit berubah menjadi merah darah – Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar – di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api – teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas – dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam".

Adapun dua versi The Scream pernah dicuri, tetapi akhirnya keduanya ditemukan kembali. Lalu pada tanggal 2 Mei 2012, salah satu lukisan The Scream versi pastel terjual sebesar Rp 1,079 triliun dalam pelelangan di rumah lelang Sotheby's, New York.

Bisa dibayangkan kan, berapa harga lukisan cat minyak yang disimpan di Museum Oslo, yang hanya bisa dibuat oleh orang gila itu?

Baca juga: Lukisan Termahal di Dunia pada Sepatu Dr Martens

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke