Menurut Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, efektivitas vaksin Covid-19 pada lansia sudah terbukti secara klinis.
"Kalau studi di luar negeri, efektivitas vaksin Covid-19 pada usia 60-70 tahun sama aja seperti yang diberikan ke usia di bawah 60 tahun. Tidak ada perbedaan."
Demikian kata Prof Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, walaupun hasil studi klinis terkait efektivitas vaksin Covid-19 pada lansia di atas 70 tahun belum ada, tapi vaksin tetap bisa diberikan.
Terlebih di Indonesia tidak ada batasan usia untuk lansia menerima vaksin. Syaratnya hanyalah usia di atas 60 tahun.
"Memang semakin tua, kemampuan membentuk antibodi semakin menurun. Tapi untuk vaksin Covid-19 belum ada studinya," ujar Ari.
"Malah di beberapa negara, vaksin Covid-19 pada lansia pertama kali diberikan untuk yang usianya paling tua," tambahnya.
Terlepas dari efektivitasnya, pemberian vaksin Covid-19 bisa membantu melindungi lansia dari infeksi virus SARS-CoV-2.
Prof Ari mengatakan, lansia termasuk kelompok rentan terinfeksi Covid-19, terutama pria berusia di atas 60 tahun dan perokok. Apabila sampai terinfeksi, maka risiko kematiannya lebih tinggi.
"Jadi (lansia) perlu menjadi prioritas mendapat vaksin Covid-19 seperti di berbagai negara," kata Ari.
Dirinya menekankan, pada prinsipnya tidak ada masalah jika lansia menerima vaksin Covid-19. Namun pastikan sebelum menjalani vaksinasi kondisinya sehat dan terkontrol.
"Tidak ada infeksi akut, tensi (tekanan darah) normal di bawah 180/110 mmHg, gula darah terkontrol."
"Kalau memang punya penyakit kronis, saya menganjurkan sebaiknya berobat ke dokter sebelum divaksin," pungkas dr Ari.
Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.