Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 18:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Di masa kehamilan, calon ibu tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi calon buah hati.

Selain menjaga asupan, ibu tentunya juga ingin memastikan produk skin care yang digunakan aman bagi bayi.

Nah, bahan skin care apa saja sih yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil?

Sebentar, sebelumnya ketahui dulu seperti apa perubahan kulit yang dialami oleh kebanyakan ibu hamil.

Ini berkaitan dengan perubahan hormon dan ibu mungkin tidak bisa menggunakan produk yang sama seperti sebelum masa kehamilan.

Melansir Healthline, beberapa masalah kulit yang banyaka dialami ketika kehamilan, antara lain:

  • Kulit kering.
  • Kulit menggelap (melasma).
  • Jerawat.

Para wanita yang sebelumnya sudah punya kondisi kulit seperti eksim, psoriasis atau rosacea juga mungkin mengalami perubahan pada gejala yang biasa dialami, bisa berkurang atau malah lebih parah.

Baca juga: Mengenali Masalah Kulit saat Hamil dan Cara Aman Mengatasinya

Nah, karena seluruh bagian tubuh wanita saling berkaitan ketika hamil, perubahan pada kulit juga dapat memengaruhi area tubuh lainnya. Misalnya, mulai bermunculan stretch mark, perubahan pertumbuhan rambut, hingga rambut rontok.

Agar lebih pasti, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait produk skin care mana saja yang masih boleh digunakan ketika hamil dan tidak.

Namun, secara umum, berikut beberapa bahan skin care yang berbahaya bagi ibu hamil dan sebaiknya dihindari:

1. Retinoid

Vitamin A adalah nutrisi yang sangat penting tidak hanya bagi kesehatan kulit, tetapi juga untuk kekebalan tubuh, kesehatan mata, dan lainnya.

Ketika diaplikasikan ke kulit dan meresap, tubuh akan mengubahnya menjadi retinol.

Beberapa produk anti-penuaan menggunakan jenis retinol yang disebut retinod. Kandungan ini diyakini dapat membantu menyamarkan jerawat dan mengurangi garis-garis halus.

Retinoid membantu merangsang pengelupasan sel-sel kulit agar lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com