Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 06:28 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Tubuh dikatakan demam jika suhunya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

Mengapa penting untuk mengenali demam? Sebab demam sering kali menjadi gejala yang mendasari penyakit atau infeksi, salah satunya Covid-19.

Suhu tubuh memang akan lebih akurat jika diukur menggunakan termometer. Tapi, apakah kita bisa mengetahui tubuh demam tanpa termometer?

Jawabannya, bisa. Meskipun, hasilnya memang tak akan seakurat termometer.

Baca juga: Berapa Suhu Badan yang Dikatakan Normal?

Ada beberapa gejala umum yang biasa menyertai demam. Kita bisa mengenalinya tanpa memerlukan termometer.

Melansir The Insider, orang yang mengalami demam biasanya menunjukkan gejala seperti:

1. Sakit badan dan merasa lemah
Sakit badan, sakit kepala dan tubuh merasa lemah adalah beberapa gejala umum orang yang mengalami demam.

Sakit badan sering menyertai virus seperti flu atau pilek akibat peradangan dari respons kekebalan tubuh terhadap virus.

2. Kedinginan
Banyak orang dengan demam juga merasakan kedinginan dan menggigil karena suhu tubuh mereka meningkat.

Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba meningkatkan suhunya untuk mengatasi penyebab demam.

Orang-orang yang kedinginan karena demam akan tetap terasa panas saat disentuh dan mereka harus memakai pakaian tipis.

Baca juga: Mana yang Benar Saat Demam: Kompres Panas Atau Dingin?

3. Pipi merah
Banyak orang dengan demam mengalami wajah atau pipi yanh memerah.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh membuka pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga meningkatkan aliran darah ke kulit dan menyebabkan kemerahan.

4. Berkeringat dan dehidrasi
Berkeringat juga dialami banyak orang yang mengalami demam. Itu terjadi karena tubuh berusaha meregulasi dan mendinginkan suhunya.

Tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi jika kamu tidak minum cukup air karena cairan tubuhmu banyak keluar melalui keringat.

Jika kamu merasa demam, cobalah lebih peka dalam mengenali tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau rasa haus yang berlebihan.

Baca juga: Tanda Dehidrasi Tak Cuma Haus

Merasakan perubahan suhu tubuh
Jika gejala-gejala di atas sudah muncul, cobalah merasakan apakah ada perbedaan suhu tubuh.

Menurut chairman kelompok medis Santa Monica Family Physicians, David Cutler, MD, jika kamu merasa tubuhmu panas atau kedinginan, kemungkinan besar kamu mengalami demam.

Biasanya, kita menaruh telapak tangan di dahi untuk mengukur suhu tubuh.

Sayangnya, cara ini ternyata tidak ampuh buat diri kita sendiri karena seluruh tubuh kita terasa panas.

Meminta bantuan orang lain menyentuh dahimu bisa menjadi alternatif yang efektif untuk mendeteksi demam tanpa termometer.

Apalagi jika perubahan suhu tubuh disertai gejala-gejala umum demam.

Orang tersebut bisa menyentuh dahinya terlebih dahulu baru menyentuh dahimu untuk mengetahui perbedaan suhunya.

Ya, meskipun praktik ini tentu saja tidak akan seakurat pengukiran suhu menggunakan termometer.

Baca juga: Penyebab Tak Terduga Tubuh Demam

Kapan butuh bantuan dokter
Pada intinya, penting untuk memantau gejala demam dan tingkat keparahannya alih-alih sekadar mengukur suhu saja.

Menurut Cutler, yang paling penting untuk diperhatikan adalah kesehatan pasien, bukan tingginya suhu tubuh.

Beberapa anak-anak bisa memiliki suhu tubuh tinggi tetapi tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Pada kasus ini, anak tersebut mungkin tidak memerlukan penanganan medis.

Namun, seseorang dengan gejala demam berat perlu meminta bantuan medis, misalnya jika gejala disertai kesulitan bernapas.

Baca juga: Ternyata, Infeksi Covid-19 Tak Selalu Disertai Gejala Awal Demam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com