Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Game Grand Theft Auto Diusulkan untuk Dilarang?

Kompas.com - 26/02/2021, 11:02 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Game Grand Theft Auto V, atau juga dikenal sebagai GTA 5, kemungkinan bakal dilarang di AS jika usulan undang-undang baru disetujui. Ini bukan pertama kalinya game tersebut mendapat perhatian penegak hukum dan para orangtua.

Sebenarnya sejak tahun 2012 sudah ada peraturan yang mencegah video game tertentu --termasuk GTA-- dibeli oleh anak di bawah umur.

Nah usulan yang diajukan oleh Perwakilan negara bagian Illinois, Marcus Evans Jr., akan berusaha melarang penjualan "semua video game kekerasan" seperti Grand Theft Auto V.

Grand Theft Auto sendiri adalah permainan video aksi-petualangan yang diterbitkan oleh Rockstar Games. Permainan ini memungkinkan pemain berperan sebagai penjahat yang dapat berkeliaran dengan bebas di sekitar kota besar.

Berbagai misi yang bisa dilakukan untuk meraih poin adalah tindakan-tindakan kriminal, seperti perampokan bank, pembunuhan, dan kejahatan lainnya. Bagian ini membuat game tersebut penuh dengan kekerasan.

Karenanya, Evans Jr. juga ingin mengubah definisi "video game kekerasan" menjadi "video game yang memungkinkan pemain mengontrol karakter dalam game yang didorong untuk melakukan kekerasan, di mana pemain tersebut membunuh atau menyebabkan cedera fisik atau psikologis yang serius pada manusia atau hewan lain."

Sedangkan definisi "cedera fisik serius" menjadi" akan diperluas termasuk cedera psikologis dan pelecehan anak, pelecehan seksual, pelecehan terhadap hewan, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap wanita, atau pencurian kendaraan bermotor dengan pengemudi atau penumpang yang ada di dalam kendaraan saat pencurian dilakukan."

Dengan definisi di atas, GTA terancam akan dilarang, karena seperti judul permainannya, Grand Theft Auto memang mendorong pemainnya untuk melakukan pencurian atau perampasan kendaraan saat bermain, selain tindak kejahatan lain.

Baca juga: Keseringan Main Game Action Bisa Bikin Cepat Pikun?

Lalu mengapa dilarang?

Pertanyaan ini mungkin sudah terjawab, yaitu bahwa game ini mendorong pemainnya melakukan tindak kekerasan dan kejahatan untuk menyelesaikan misi.

Tapi kan ini hanya permainan?

Rupanya beberapa peneliti menemukan hubungan antara kekerasan yang dilakukan dalam permainan dengan potensi tindakan yang sebenarnya dalam dunia nyata.

Disebutkan bahwa banyak orang, terutama remaja, dengan mudah akan meniru tokoh atau idola mereka dalam kehidupan nyata.

Bila dahulu orang meniru tokoh superhero seperti Superman atau Batman, dan tokoh idola seperti bintang pop dan rockstar, bukan tidak mungkin kini mereka juga meniru tampilan dan tindakan tokoh penjahat.

Apakah ada buktinya?

Laporan di Chicago, menyebutkan adanya peningkatan jumlah pembajakan mobil di dalam kota. Lalu beberapa orang yang terlibat dalam pembuatan hukum Illinois, termasuk Evans Jr, mengaitkan peningkatan tersebut dengan video game seperti Grand Theft Auto yang mungkin menjadi penyebabnya.

Penegak hukum memperhatikan adanya kesamaan antara pembajakan mobil di kehidupan nyata di Chicago dengan aksi yang umum dilakukan pemain di GTA. Polisi juga menerima 218 panggilan untuk kasus pembajakan mobil pada bulan Januari saja.

Meski begitu masih banyak pertanyaan soal efektivitas undang-undang ini bila jadi dilaksanakan. Pertama-tama, apakah pelarangan GTA akan benar-benar bisa menurunkan kejahatan pembajakan mobil?

Perlu diketahui, pembajakan mobil bukanlah ide asli dari GTA, namun merupakan kejahatan yang hampir mewabah di banyak kota AS selama tahun 80-an & 90-an.

Kedua, praktek larangan semacam itu juga bakal sulit dilakukan. Dengan maraknya e-commerce, semua orang bisa membeli game dengan mudah. Bagaimana mencegah seseorang membeli game secara online?

Yang jelas, lagi-lagi peran keluarga dan lingkungan menjadi sangat menentukan pilihan seorang anak dalam bermain game. Setuju?

Baca juga: Mengenal Indikasi Kecanduan Online Game pada Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com