Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2021, 09:59 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang lanjut usia (lansia) termasuk kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Oleh karenanya, sejak pandemi merebak, banyak ahli menyarankan agar para lansia tetap tinggal di rumah, dan meminimalisasi pertemuan dengan banyak orang.

Tujuannya tentu saja untuk mengurangi risiko terpapar virus SARS-CoV-2, kare risiko kematian lebih tinggi pada lansia yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Usai Vaksin Covid-19, Jangan Panik

Namun sekarang, tersedianya vaksin memberi harapan baru. Pada vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Tanah Air, sejumlah lansia sudah mulai menerima vaksin.

Selanjutnya, mungkin ada banyak dari kita -terutama yang sudah lama tidak bertemu orangtua, yang bertanya-tanya apakah aman untuk mengunjungi lansia setelah mereka mendapat vaksin Covid-19?

Menurut spesialis pengobatan geriatri Ronan Factora, MD, jawababnya tergantung pada keadaan dan tingkat kenyamanan keluarga.

Secara umum, sebenarnya vaksin Covid-19 sangat efektif untuk mencegah terjadinya infeksi pada lansia.

Selain itu, akan lebih aman bagi lansia untuk berada di sekitar orang lain setelah menerima dua dosis vaksin.

Namun, hal itu tak lantas membuat lansia bisa bebas bertemu dengan banyak orang atau bepergian.

Sebab jumlah orang yang menerima vaksin Covid-19 masih sedikit, sementara penyakit masih menyebar dengan cepat.

Baca juga: Tidak Ada Efek Samping Setelah Terima Vaksin Covid-19, Tanda Sistem Kekebalan Tidak Bekerja?

"Setiap kali dua orang atau lebih melakukan kontak dekat satu sama lain, masih ada risiko penularan penyakit," kata Dr. Factora.

Oleh karenanya, meskipun lansia sudah divaksin, dia tetap harus menerapkan protokol kesehatan saat bertemu orang lain, seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Di sisi lain, pihak keluarga juga harus mempertimbangkan keadaan, melakukan tindakan pencegahan, dan memastikan kenyamanan bila ingin mengunjungi lansia.

Antara risiko dan manfaat

Terkait kunjungan ke lansia, Dr. Factora mengingatkan pentingnya mempertimbangkan antara risiko dan manfaatnya.

Apabila setiap anggota keluarga yang hendak melakukan kunjungan telah divaksin, maka risiko penularan Covid-19 saat berkumpul menjadi jauh lebih kecil.

Sedangkan jika hanya orang dewasa yang lebih tua atau lansia yang divaksin, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, vaksin sangat efektif tetapi tidak sempurna. Penelitian menunjukkan, vaksin Covid-19 efektif hingga 95 persen untuk mencegah penyakit.

Tetapi setiap orang memiliki sistem kekebalan yang berbeda. Mendapatkan vaksin bukan jaminan seutuhnya bahwa seseorang tidak akan terinfeksi.

Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19

Pemahaman ini harus menjadi pertimbangan utama. Terlebih pada lansia sistem kekebalan secara alami menurun seiring bertambahnya usia.

Ada pula kemungkinan seseorang yang divaksin dapat terinfeksi Covid-19 dan menulari orang lain, bahkan jika tidak ada gejala.

Jadi, selama Covid-19 masih menyebar dengan cepat tetap ada sejumlah risiko yang mengintai terkait kunjungan ke lansia.

Satu hal yang paling penting adalah membatasi jumlah waktu kunjungan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Awasi anak-anak

Selain efektivitas vaksin, hal kedua yang harus diperhatikan adalah anak-anak bisa menjadi 'pembawa' virus.

Covid-19 adalah penyakit yang bisa menyerang anak-anak. Pada beberapa anak, mereka bisa saja tidak menunjukkan gejala padahal sedang terinfeksi.

Akan menjadi berisiko apabila seorang anak yang terinfeksi Covid-19 tanpa menunjukkan gejala diajak bertemu dengan kakek dan neneknya.

Suasana hati lansia

Sementara itu, menurut Dr. Factora, kunjungan ke lansia dapat membantu memperbaiki suasana hati mereka.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Bagaimana Efektivitasnya?

Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang mengalami kesepian di tengah pandemi.

Salah satu penyebabnya karena pertemuan yang dibatasi. Banyak lansia yang sudah lama tidak dikunjungi oleh keluarganya selama pandemi.

Kondisi itu bisa memicu kesepian kronis pada lansia yang merupakan tanda awal depresi.

Dampaknya adalah kian memburuknya ingatan, serta memicu penurunan kesehatan fisik dan mental pada lansia.

Kunjungan ke lansia setelah mereka divaksin membuka kesempatan berinteraksi tatap muka dengan orang lain. Ini merupakan hal yang baik.

"Ketika para lansia divaksin dan dapat dengan aman menghabiskan waktu dengan orang lain, sosialisasi dan aktivitas fisik mereka meningkat," ujar Dr. Factora.

"Dengan begitu, lansia mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk melatih otak. Semua itu penting bagi lansia agar menua dalam suasana hati yang baik," tambah Dr. Factora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com