Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2021, 15:08 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, termasuk keluarga dan teman.

Dalam hidup kita pastinya akan melewati berbagai suka dan duka. Terlepas dari masalah yang timbul dalam hubungan tersebut, kehadiran teman bisa memberi manfaat kesehatan bagi kita.

Apa saja manfaat yang dimaksud? Berikut ulasannya, sebagaimana dikutip dari laman The Healthy.

1. Teman membuat kita lebih sehat

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Claire Yang, sosiolog di University of North Carolina, Chapel Hill, ditemukan orang dengan ikatan sosial yang dekat memiliki tekanan darah lebih rendah.

Selain itu, orang dengan hubungan sosial yang baik mempunyai indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan tingkat peradangan penanda protein C-reaktif lebih rendah ketimbang orang yang terisolasi secara sosial.

Baca juga: Rajin Kumpul Bareng Sahabat Bikin Tubuh dan Pikiran Sehat, Lho!

2. Teman membantu mengatasi penolakan dan trauma

Ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana, teman hadir untuk membantu kita melewati masalah.

Sebuah studi pada tahun 2011 mengungkap, kehadiran teman membantu anak mengatasi penolakan dari teman sebaya lainnya.

Teman memang tidak bisa menghilangkan semua stres yang kita alami, namun teman dapat mengurangi stres tersebut dan mendukung kita.

3. Teman membuat "tanjakan" menjadi tidak terlalu curam

Kehadiran teman membuat "tanjakan tidak terlalu curam" ini bukan sekadar kiasan.

Dalam studi yang dimuat ke dalam Journal of Experimental Social Psychology, para partisipan mengaku tanjakan di bukit tidak terlalu curam saat mereka didampingi seorang teman, daripada saat mereka sendirian.

Ditambah lagi, semakin lama kita mengenal teman satu sama lain, sebuah tanjakan akan semakin terasa tidak curam.

Ilustrasi milenial berwisata.SHUTTERSTOCK/TONG TA 25 Ilustrasi milenial berwisata.

4. Teman membuat kita tampak lebih menarik

Sebuah penelitian kecil dari University of California, San Diego, membuktikan efek pemandu sorak atau sebuah gagasan bahwa kita tampak lebih menarik dalam kelompok ketimbang sendirian.

Dalam penelitian, foto individu mendapat peringkat 5,5 persen kurang menarik dibanding foto orang dalam kelompok.

Baca juga: 10 Tips Cari Teman buat Kamu yang Pemalu

5. Teman membantu kita melawan kanker

Pada studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, wanita penderita kanker ovarium yang mendapat dukungan sosial dari banyak teman memiliki rata-rata 70 persen lebih sedikit interleukin-6 ketimbang pasien dengan teman yang sedikit.

Interleukin-6 adalah protein darah yang dapat mengurangi efektivitas kemoterapi.

6. Kesepian berdampak buruk bagi kesehatan

Memiliki teman dekat juga membuat kita tidak merasa kesepian. Efek kesepian sebanding dengan obesitas, sesuatu yang dianggap masalah kesehatan serius di tengah masyarakat.

Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi di Brigham Young University menganalisis data dari hampir 150 studi tentang hubungan sosial dan kematian untuk makalah yang diterbitkan di PLOS Medicine.

Holt-Lunstad menemukan statistik yang mengejutkan. Lingkaran sosial yang lemah dapat memengaruhi umur seseorang, sama seperti merokok sebungkus rokok sehari.

Baca juga: 5 Mitos tentang Kesepian yang Mungkin Belum Kamu Diketahui

7. Teman dekat berbagi DNA

Mungkin kita menganggap teman terbaik layaknya saudara laki-laki atau perempuan kita.

Nah, sebuah penelitian terbaru mengungkap, teman dekat berbagi sekitar satu persen DNA mereka.

Para peneliti dari Yale University dan University of California San Diego menganalisis data dari hampir 2.000 orang dan menemukan, unsur kimiawi yang menyatukan teman bisa berasal dari DNA yang sama.

8. Bayi dapat memahami persahabatan

Persahabatan mungkin penting bagi kesejahteraan kita, bahkan bayi kecil dapat memahami hubungan sosial sebelum ia bisa berjalan atau berbicara, menurut studi tahun 2014 dari University of Chicago.

"Bayi dapat melihat orang asing berinteraksi dan membuat kesimpulan tentang apakah kedua orang itu kemungkinan besar berteman," kata Amanda Woodward, salah satu penulis studi tersebut.

Baca juga: Iri pada Sahabat, Apa yang Harus Dilakukan?

9. Teman bisa menurunkan tekanan darah 

Stres tidak berdampak baik bagi kesehatan, namun teman  yang menyenangkan bisa membantu mengatasi masalah itu.

Sebuah penelitian menemukan, ada korelasi langsung antara perasaan kesepian dan tekanan darah yang lebih tinggi.

Jadi, jika kita dikelilingi orang-orang yang mencintai dan mendukung kita, kita cenderung tidak berisiko mengalami tekanan darah tinggi.

10. Teman membantu kita berpegang pada tujuan

Ingin menghentikan suatu kebiasaan buruk atau melahirkan kebiasaan yang sehat? Semua itu akan lebih mudah jika kita memiliki teman.

Teman dapat membuat kita 20 persen lebih mungkin untuk menahan diri dari konsumsi makanan atau minuman yang tidak menyehatkan ketimbang berusaha seorang diri, menurut penelitian yang dilakukan di University of Georgia.

Saat kita memiliki lebih banyak kendali diri, kita juga akan memberikan pengaruh positif kepada teman.

Baca juga: Hindari Komentar Ini pada Sahabat yang Patah Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com