Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegaduhan di Balik Sweater "Jamaika" Louis Vuitton yang "Salah Cetak"

Kompas.com - 01/03/2021, 15:51 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Mungkin, Februari bukanlah bulan terbaik untuk rumah mode papan atas Louis Vuitton.

Kisah ini berawal, ketika merek fesyen mewah tersebut meluncurkan sebuah sweater untuk memberikan penghormatan (yang disebut) bagi Jamaika.

Namun ternyata, kombinasi warna yang dilahirkan LV tidak persis sama dengan warna bendera negara di Karibia tersebut.

Baca juga: Tas Bolong Monokrom Jadi Ikon Peringatan 160 Tahun Louis Vuitton

Sebab, alih-alih menggunakan hijau, kuning dan hitam, mereka mengubah warna terakhir menjadi merah.

Kontan, beragam kritik pun bermuncul di jejaring media sosial.

Ada yang mengejek LV sebagai rumah mode ternama tapi tak bisa menggunakan Google untuk memastikan "bendera Jamaika".

Meski demikian, masih ada netizen yang membela. Mereka menyebut, LV mungkin memang tidak akan mengacu sepenuhnya pada Jamaika, tapi lebih kepada budaya rastafarian.

Baca juga: LV by Appointment, saat Tas Louis Vuitton Dijual Secara Asongan

Bahkan tokoh-tokoh seperti putri Bob Marley, Cedella, pada awal Februari membagikan konten di akun Instagram-nya, dengan membayangkan apa yang bakal dikatakan sang ayah.

"Bob bilang itu bendera Ethiopia @LouisVuitton", tulis Cedella bersama dengan foto mendiang sang legendaris tersebut. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cedella Marley (@cedellamarley)

Pangkal masalah

Kegaduhan pertama kali muncul, sejak awal pakaian ini dipasarkan. Sebab, LV melabeli produk ini dengan sebutan "Jamaican striped sweatshirt".

Tak hanya itu, pada keterangan di bagian yang sama dengan jelas (sempat) dituliskan, desain bergaris dari pakaian itu terinspirasi dari bendera kebangsaan Jamaika.

Baca juga: Cerita Sweater Penuh Boneka dari Louis Vuitton, Seharga Rp 115 Juta

Setelah muncul keributan di dunia maya, deskripsi produk tersebut lalu dikoreksi dengan mengganti kata "bendera" menjadi "warisan budaya".

Namun akhirnya, setelah bertubi-tubi muncul gelombang komentar, LV memutuskan untuk menarik produk tersebut dari situs dagang LV, sambil meminta maaf.

“Kami mohon maaf atas kesalahan yang dibuat dalam deskripsi situs web kami, dan kami telah memperbaikinya."

"Sweater koleksi pria musim semi-musim panas 2021, dengan warna hijau, kuning dan merah, warna bendera Ethiopia, untuk menghormati kemerdekaan Afrika."

Baca juga: Koleksi Cowok Louis Vuitton Pinjam Gaya Anak-anak, Begini Jadinya...

"Termasuk penghormatan terhadap budaya Ghana, di mana desainer kami Virgil Abloh berasal," tulis pihak LV.

Namun, kekeliruan telah telanjur terjadi, dan krisis merek memang bisa dialami oleh perusahaan mana pun, terlepas dari skala bisnisnya.

Kendati demikian, Louis Vuitton pasti mengambil hikmah dari kesalahan ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com