KOMPAS.com - Sama halnya dengan manusia, anjing juga dapat mengembangkan reaksi alergi terhadap makanannya.
Reaksi alergi anjing terhadap suatu bahan makanan dapat membuat sistem kekebalannya melepaskan antibodi untuk melawan zat yang tidak diinginkan dan menimbulkan gejala tertentu.
Menurut Adam P. Patterson, DVM, Diplomate American College of Veterinary Dermatology, sekitar 20 persen anjing akan mengembangkan reaksi terhadap makanan yang menyebabkan kulit gatal.
Sementara itu, 40 persen akan menunjukkan tanda-tanda alergi sebelum berusia satu tahun.
Jenis-jenis anjing seperti german shepherd, labrador retriever, dan west highland white terrier cenderung paling sering terkena alergi.
Meski demikian, alergi dapat berkembang pada anak anjing mana pun yang memiliki ras murni atau lainnya.
Sayangnya, tidak ada cara untuk memprediksi respons alergi terhadap bahan makanan atau kudapan anjing.
Tetapi, memperhatikan perilaku anjing adalah petunjuk penting untuk mengungkap dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Perlu diketahui juga, bahwa anjing dapat mengalami alergi musiman atau alergi terhadap lingkungan.
Terlepas dari itu, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter hewan untuk membuat rencana perawatan.
Baca juga: Bukan Hanya Sakit, Ini Alasan Anjing Sering Gemetar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.