Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 06:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease (Gerd) belakangan semakin sering disebut oleh masyarakat.

Namun, tak sedikit orang yang masih keliru antara Gerd dengan sakit mag.

Secara definisi, sakit mag adalah luka yang terjadi pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.

Gejala mag pada umumnya seperti kembung, mual, muntah-muntah, dan kurang nafsu makan.

Sementara Gerd terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman.

Baca juga: Gerd Masih Sering Tak Dikenali, Waspadai Gejalanya

Keduanya memang sama-sama merupakan gangguan pencernaan. Namun, apa perbedaannya?

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero hepatologi, Dr dr Nella Suhuyanly SpPD-KGEH, menjelaskan, sakit mag dan Gerd sebetulnya memiliki mekanisme patofisiologi yang lebih kurang sama.

Namun, belakangan Gerd dianggap berbeda karena ada beberapa pasien yang mengalami keluhan khas Gerd, tetapi tanpa keluhan di ulu hati yang menjadi ciri khas sakit mag.

Salah satunya adalah heartburn. Heartburn adalah gejala spesifik Gerd yang membuat seseorang merasakan panas di dada atau terkadang juga merasakan asam di pangkal leher.

"Secara prinsip, sebenarnya pengobatannya lebih kurang sama," papar Nella dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Sakit Maag Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Meski begitu, Nella menambahkan, pada Gerd ada kelainan mekanik, di mana katup di perbatasan kerongkongan dan lambung lemah sehingga mudah terjadi refluks jika isi makanan di dalamnya berlebih.

Beberapa pasien bahkan kerap mengeluhkan rasa terbakar di tenggorokan, sensasi seperti dicekik, hingga kesulitan bernapas.

Banyak pasien Gerd juga disertai kecemasan sehingga, begitu gejala muncul, sering kali penderitanya merasa kesulitan beraktivitas dan tubuhnya menjadi lemas.

"Stres sering kali menyebabkan asam lambung gampang sekali naik."

"Kemampuan untuk mengoordinasi atau mengontrol asam lambung itulah yang kami sebagai klinisi gastro berusaha mengajarkan bahwa enggak apa-apa, jangan panik," ungkapnya.

Baca juga: Apa Itu Gerd-Anxiety dan Bagaimana Mengobatinya?

Salah satu pemeriksaan sederhana yang umum dilakukan adalah melalui kuesioner. Namun, pada beberapa kasus, pemeriksaan endoskopi mungkin diperlukan.

Kondisi seperti apa yang membuat kita memerlukan pemeriksaan endoskopi? Nella menyebutkan, setidaknya ada empat kondisi yang perlu diperhatikan:

  • Ada keluhan yang tidak bisa diobati dengan obat.
  • Terjadi penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Mual dan muntah berat.
  • Pendarahan, baik melalui muntah darah maupun buang air besar (BAB) berdarah.

"Itu terutama alarm symptoms yang kami pakai selama masa pandemi," ungkapnya.

Jika kamu memiliki keluhan terkait saluran pencernaan, cobalah mengetahui terlebih dahulu tentang beberapa gejala penyakit saluran pencernaan, seperti sakit mag dan Gerd.

Jika membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, segera hubungi dokter.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com