KOMPAS.com - Sakit mag adalah peradangan akibat luka yang terjadi pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Penyakit ini kerap dianggap sepele karena pada banyak kasus bisa sembuh sendiri.
Padahal, jika dibiarkan tanpa pengobatan, gejala mag kronis bisa menjadi masalah kesehatan menahun atau bisa semakin parah.
Baca juga: Sakit Maag Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?
Lalu, bagaimana agar sakit mag tak mudah kambuh?
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero hepatologi, Dr dr Nella Suhuyanly SpPD-KGEH, sakit mag sebetulnya tidak bisa disembuhkan secara total.
Namun, sakit mag bisa dikelola agar tidak bolak-balik kambuh. Setidaknya, ada tiga hal penting yang bisa dilakukan, yakni:
1. Menjaga pola makan
Usahakan untuk lebih sering makan, tetapi dalam porsi kecil.
Selain itu, pilihlah makanan yang lunak. Sekalipun makanan sudah terlalu lunak, jangan langsung menelannya. Anda harus tetap mengunyahnya.
Sebab, kata Nella, ketika proses mengunyah, lambung sebetulnya sudah mulai siap untuk mengolah makanan.
"Jadi pada saat mengunyah, enzimnya sudah mulai bekerja. Tapi kalau langsung ditelan, tidak ada enzimnya. Itu yang bikin perut jadi enggak enak, makanannya seperti enggak dicerna."
Demikian diungkapkan oleh Nella dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD, Selasa (2/3/2021).
Selain itu, biasakan beri jarak antara makan malam dengan tidur setidaknya dua jam.
Semakin berat jenis makanan yang dikonsumsi, maka penting untuk memberi jeda lebih panjang antara makan dan tidur.
Menjaga untuk selalu tidur cukup juga dapat berperan dalam menjaga agar sakit mag tak mudah kambuh.
Baca juga: Ini 6 Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi
2. Mengelola stres
Stres memang tak terhindarkan, namun usahakan untuk mengelolannya dengan baik.
Jika stres dapat dikelola dengan baik, maka dampak buruk stres terhadap tubuh juga dapat diminimalisasi.
"Tapi, pada saat tidak bisa me-manage stres, otomatis akan menjadi beban."
"Kadang pada pasien lambung karena ada refluks tengah malam, mereka jadi kesulitan tidur segala macam dan itu bikin kasusnya tambah parah," papar Nella.
Baca juga: Sakit Maag Sejak Kecil, Shareefa Daanish Bolak-balik Masuk IGD
3. Memeriksa bakteri Helicobacter pylori
Nella menjelaskan, Helicobacter pylori membantu produksi asam lambung.
Sehingga, jika bakteri tersebut hidup dalam lambung, produksi asam lambung akan selalu meningkat.
Oleh karena itu, Nella kerap meminta para pasien untuk mengecek bakteri Helicobacter pylori dalam tubuh mereka ketika memiliki keluhan lambung.
"Kalau bakteri itu negatif, berarti (penyebabnya) faktor makanan atau faktor stres. Kalau ada, berarti harus diberi obat-obatan," ucapnya.
Baca juga: Waspadai Gejala Maag Kronis agar Tak Berujung pada Penyakit Serius
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.