Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 07:20 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Perceraian tentu menjadi masa-masa sulit yang harus dialami oleh anak.

Pada sebagian anak, mereka bisa kembali bangkit dan menjalani rutinitas seperti biasa setelah kedua orangtuanya bercerai.

Namun tak sedikit pula anak yang lalu mengalami masalah menyusul perceraian orangtua mereka. Anak -seperti, tak bisa menjalani hidup normal seperti masa sebelumnya. 

Berdasarkan temuan dari penelitian para ahli, masa-masa terburuk bagi seorang anak terkait perceraian kedua orangtua akan terjadi saat anak itu memasuki sekolah dasar.

Baca juga: 9 Cara Membantu Anak Hadapi Perceraian Orangtua

Menurut psikolog anak Dr Scott Carroll, jika perceraian terjadi ketika anak masih bayi, kemungkinan trauma perceraian akan kecil.

"Sepertinya usia di mana kita mengatakan perceraian tidak memiliki dampak berarti adalah saat anak di bawah dua tahun," kata dia.

Hal itu terkait dengan kemampuan kognitif anak yang sedang berkembang sebelum berusia tiga tahun.

"Bahkan anak usia dua tahun memiliki memori tentang perceraian, jadi mereka lebih sadar akan perubahan pada tingkat emosi daripada tingkat kognitif."

"Hanya saja tidak ada keterikatan," kata Carroll.

Setelah anak berusia tiga tahun, potensi trauma emosional mulai terlihat dan akan memuncak pada usia 11 tahun.

Pada titik tersebut, anak-anak sudah memahami pentingnya hubungan antara kedua orangtua.

Anak mengembangkan keterikatan mendalam dengan orangtua dan keluarga sebagai satu kesatuan. Namun di saat yang sama, anak menjadi kurang mandiri dan egosentris.

Baca juga: 4 Cara Menjelaskan Perceraian pada Anak

"Perceraian itu bukanlah bagian tersulit. Bagian tersulit adalah konfliknya," ungkap Carroll.

Konflik orangtua akan sangat merugikan jika terjadi di depan anak-anak. Lebih buruk lagi, ketika kedua orangtua berkomunikasi lewat anak sebagai perantara.

Dalam keadaan yang paling ekstrem, kata Carroll, perceraian bisa memberikan manfaat.

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com