Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Minum Miras Picu Naiknya Kadar Kolesterol

Kompas.com - 03/03/2021, 08:31 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Polemik seputar minuman keras (miras) tengah menjadi pembahasan hangat di Tanah Air.

Setelah bergulir dan mengundang perdebatan hingga sepekan lamanya, Pemerintah akhirnya memutuskan mencabut aturan mengenai investasi industri minuman keras.

Aturan itu tercantum dalam lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.

Keputusan ini disampaikan Presiden Joko Widodo pada Selasa (2/3/2021).

Nah, di luar urusan kebijakan kebiasaan menenggak miras memang dikenal memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan, apalagi jika dilakukan secara berlebihan.

Baca juga: Pahami, Risiko Minum Alkohol pada Usia Tertentu

Di Amerika Serikat -bahkan, lembaga American Addiction Center (AAC), menyebut satu dampak buruk minuman beralkohol adalah meningkatkan kadar kolesterol.

Disebutkan, risiko itu mungkin muncul dari kebiasaan minum anggur, bir, atau minuman keras lebih dari jumlah sedang - seperti vodka, wiski, bir, dan gin.

Miras memiliki efek negatif pada kadar trigliserida.

AAC mencantumkan alkohol sebagai kandungan yang dapat berinteraksi dengan tubuh hingga menghasilkan LDL atau trigliserida tingkat tinggi.

Trigliserida yang meningkat dapat menyebabkan penebalan pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke.

Lalu, orang pun kerap mencampurkan miras -seperti rum dan vodka, dengan cairan berbahan dasar gula, seperti soda, sirup, dan jus buah.

Baca juga: Miras Oplosan, Bikin Mabuk dan Memicu Kematian

Pada model ini, miras tidak hanya dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh, tetapi gula juga memberikan kalori berlebih, hingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Efek lain selain kolesterol

Selain meningkatkan kadar kolesterol, meminum miras juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan memicu berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara.

Risiko pun meningkat seiring dengan banyaknya jumlah alkohol yang diminum seseorang, demikian imbauan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com