Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 14:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Saat menggunakan protein lonjakan varian baru, ada sedikit penurunan antibodi penetral pada peserta yang lebih muda, tetapi tidak ada penurunan pada peserta yang lebih tua.

Para ilmuwan berpikir bahwa penurunan yang sedikit itu tidak signifikan secara biologis.

Oleh karena itu mereka menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech masih efektif atau masih akan memberikan perlindungan yang cukup terhadap varian baru.

Begitu juga dengan vaksin Moderna.

Riset terbaru yang belum melalui ulasan dari sejawat menemukan hasil serupa untuk vaksin Moderna.

Produsen vaksin Moderna merilis pernyataan pada akhir Januari 2021, yang menyatakan bahwa vaksin mereka masih menawarkan perlindungan tidak hanya terhadap varian B.1.1.7 tetapi juga varian B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Perlukah Pakai Perlindungan Ekstra?

Pentingnya disiplin protokol kesehatan
Masuknya mutasi virus corona B.1.1.7 idealnya bisa menjadi pengingat bagi kita untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi, strain ini dikabarkan lebih mudah menular.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes, Dr dr Indra Wijaya, MKes, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan, meskipun belum pasti apakah ada perbedaan gejala antara virus corona B.1.1.7 dan varian sebelumnya, penting untuk memperketat penerapan protokol 5M.

Adapun 5M adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi.

Untuk perlindungan tambahan, memakai dua masker juga bisa diterapkan, terutama jika berada di lokasi yang memiliki risiko penularan tinggi.

"Kita harus selalu menganggap kemungkinan terburuk dulu dan kemungkinan tingkat penularan lebih tinggi dan lebih menular 30-50 persen," ungkap.

Sementara itu, Ari mengatakan pemerintah perlu memberikan perhatian penuh terhadap situasi saat ini, meskipun keganasan virus corona B.1.1.7 masih menjadi pertanyaan.

Termasuk mempercepat jalannya program vaksinasi Covid-19 yang kini sudah berjalan dan memperketat pintu-pintu masuk ke Indonesia.

"Pintu-pintu masuk Indonesia tetap harus dijaga ketat untuk men-skrining adanya WNI atau WNA yang masuk Indonesia dengan membawa virus strain B.1.1.7 ini," ujar Ari.

Guru besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu memperingatkan agar strain ini tidak menyebabkan gelombang kedua di Indonesia.

"Tetap 3M dan juga konsisten skrining pada pintu-pintu masuk Indonesia, 3T (testing, tracing, treatment) harus ketat, dan support pemerintah untuk pelaksanaan sekuencing ditingkatkan," ungkapnya.

Baca juga: Perlukah Persiapan saat Akan Menerima Vaksin Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com